Analisis bentuk dan jumlah rugae palatal primer pada laki laki dan perempuan untuk kepentingan identifikasi jenis kelamin = Analysis of primary palatal rugae shape and number in males and females for sex identification / Maharani Fajria
Maharani Fajria;
Mindya Yuniastuti, supervisor; Niniarty Z. Djamal, examiner; Hedijanti Joenoes, examiner; Gultom, Novitasia Elsera
(Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014)
|
ABSTRAK Latar Belakang: Analisis rugae palatal merupakan salah satu metode identifikasisekunder yang dapat menentukan jenis kelamin. Tujuan: Mengetahui perbedaanjenis kelamin dengan menganalisis bentuk dan jumlah rugae palatal primer padalaki-laki dan perempuan. Metode: Analisis rugae palatal primer 100 model cetakrahang atas menurut klasifikasi Lysell. Hasil: Rugae palatal primer berbentuksudut pada laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan (p<0,05); rugae palatalprimer berbentuk kurva pada perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki(p<0,05); tidak ada perbedaan bermakna rugae palatal primer berbentuk lurusantara laki-laki dan perempuan (p>0,05); tidak ada perbedaan bermakna jumlahseluruh rugae palatal primer antara laki-laki dan perempuan (p>0,05).Kesimpulan: rugae palatal primer berbentuk sudut dan kurva berbeda antara lakilakidan perempuan sehingga dapat digunakan untuk identifikasi jenis kelamin ABSTRACT Background: Palatal rugae analysis is one of secondary identification methodsfor sex determination. Objectives: To identify the differences of shape and totalnumber of primary palatal rugae in sexes. Methods: Analysis of 100 maxilla castsby Lysell’s Classification. Results: The present study showed that males havemore angular primary palatal rugae shape than females (p<0,05); females havemore curved primary palatal rugae shape than males (p<0,05); there’s nosignificant difference for straight primary palatal rugae shape between males andfemales (p>0,05); there’s no significant difference for primary palatal rugae’snumber between males and females (p>0,05). Conclusions: Angular and curvedprimary palatal rugae shapes are different between males and females, so we canuse it for secondary sex identification in forensic. |
![]()
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ita rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 35 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20402176 |