[Sejak biaya energi meningkat di tahun 1970, pembangunan banyak mengalamimodifikasi dengan menurunkan komposisi pertukaran udara luar ke dalam ruangansehingga meningkatkan ketergantungan pada ventilasi mekanis. Hal ini dapatmembawa dampak buruk terhadap kualitas udara dalam ruangan denganmenyebabkan beberapa efek kesehatan, salah satunya sick building syndrome (SBS).Pusat perbelanjaan adalah salah satu tempat umum yang menggunakan ventilasimekanis untuk sirkulasi udaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran konsentrasi kontaminan kimia (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM 2,5,PM10, dan SO2) dan tingkat pajanan parameter fisik (cahaya, suhu, dan kelembaban)kualitas udara dalam ruangan di Pusat Perbelanjaan X Kota Depok, Jawa Barat tahun2014. Penelitian kuantitaitf dan kualitatif ini bersifat deskriptif observasional denganpendekatan cross-sectional. Berdasarkan penelitian didapatkan beberapa parameterkualitas udara seperti CO, SO2, PM2,5, PM10, suhu, dan kelemba, Since costs of energy increased from the 1970s, the building ventilation systems hasbeen many modified by lowering the composition of the exchange of outdoor air intothe room thus increasing the dependence on mechanical ventilation. This could havean adverse impact on indoor air quality by causing some health effects, one of themis sick building syndrome (SBS). Mall is one of the indoor public places which usesmechanical ventilation for its air circulation. This study aims to obtain an overviewthe concentration of chemical contaminants (CO, CO2, HCHO, NH3, NO2, PM2.5,PM10, and SO2) and the exposure level of physical parameters (illumination,temperature, and humidity) indoor air quality in Mall X Depok, West Java in 2014.This quantitative and qualitative research is descriptive, observational cross-sectionalapproach. This research resulted in a finding that some of the indoor air qualityparameters such as CO, SO2, PM2,5, PM10, temperature, and humidity do not complywith the standard. Thus, some controls need to be implemented.] |