:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pembatalan perkawinan karena ketiadaan izin isteri pertama dalam melakukan poligami ditinjau dari undang undang no 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan hukum islam analisis putusan pengadilan agama tangerang no 312 pdt g 2009 pa tng = annulment of marriage caused by the absence of permission from the first wife on doing polygamy reviewed from marriage law law no 1 year 1974 and islamic law analysis of the sentence of religious court of tangerang no 312 pdt g 2009 pa tng

(Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

[Skripsi ini membahas pembatalan perkawinan poligami karena ketiadaan izin
isteri pertama dalam melakukan poligami. Pasal 5 UU Perkawinan, Hukum Islam
dan Pasal 58 KHI (ijtihad para ulama Indonesia), mengatur bahwa poligami
diperbolehkan apabila memenuhi syarat-syarat. Dalam melakukan penelitian,
penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridisnormatif
dan tipologi bersifat deskriptif analitis. Permasalahan dalam skripsi ini
adalah bagaimana pengaturan pembatalan perkawinan poligami, bagaimana akibat
pembatalan perkawinan poligami dan apakah tepat pertimbangan hakim dalam
pembatalan perkawinan pada Putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor
312/Pdt.G/2009/PA.Tng. Kesimpulan atas permasalahan tersebut adalah
perkawinan poligami yang dilakukan tanpa adanya izin isteri pertama adalah
bertentangan dengan UU Perkawinan dan KHI sehingga dapat dibatalkan. Putusan
pembatalan perkawinan menyebabkan perkawinan mereka batal, mereka bukan
lagi sebagai suami isteri, hak dan kewajiban antara suami isteri menjadi hapus,
tidak ada harta bersama, anak yang lahir dari perkawinan yang dibatalkan tetap
menjadi anak sah dari kedua orang-tuanya dan ada masa iddah bagi isteri. Putusan
Hakim PA Tangerang Nomor 312/Pdt.G/2009/PA.Tng sudah tepat., This thesis examines the annulment of marriage caused by the absence of
permission from the first wife to do polygamy. Article 5 of Marriage Law, Islamic
Law and Article 58 Compilation of Islamic Law (ijtihad by Indonesian muslim
scholars), regulate that husband is permitted to do polygamy if he fulfill the
requirements. In conducting this research, the writer uses juridicial-normative
library research methods and the typology is descriptive analytical. The problem
in this thesis are how is the regulation of polygamous marriage annulment, the
consequences of polygamous marriage annulment and whether the judges
sentence of religious court of Tangerang No. 312/Pdt.G/2009/PA.Tng is already
appropriate and correct or not. The conclusion of those problems are polygamous
marriages that held without the first wife’s permission is prohibited and against
Marriage Law and Compilation of Islamic Law, so that polygamous marriage can
be annulled. Polygamous marriage annulment causes their marriage is annulled,
they are no longer as husband and wife, the rights and obligations between
husband and wife whose marriage is annulled become no longer exist, there is no
common property between them, children who were born on that annulled
polygamous marriage are still legitimate child of their parents and there is waiting
period for the wife. Judge’s sentence of Religious Court of Tangerang No.
312/Pdt.G/2009/PA.Tng is correct and appropriate.]

 File Digital: 1

Shelf
 S58343-Vienna Mienaristy.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S58343
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xi, 117 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S58343 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20402665