Kreativitas dan bisnis, dinamika perkembangan sentra kerajinan industri pahat batu : studi kasus sentra industri kerajinan pahat batu Desa Tamanagung, Muntilan, Magelang = Bussiness and creativity, the development process of relief industry : case study center of relief industry in Tamanagung Village, Muntilan, Magelang
Aisyah Nur Isnaini Saleh Assiroj;
Meuthia Ganie Rochman, supervisor; Rochman Achwan, examiner
([Publisher not identified]
, 2015)
|
ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang dinamika perkembangan dan hubungan para aktordi sentra industri kerajinan pahat batu dalam menghadapi tantangan-tantanganusaha. Konsep yang digunakan adalah creative industry, province of creativity,pasar status dan pasar standar, serta kelekatan kelembagaan. Penelitian inimenggunakan metode kualititaf dengan wawancara mendalam dan observasilangsung terhadap subyek penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwajaringan provinsi kreatifitas industri ini masih lemah. Jaringan yang dibangunhanya sebatas antara pengrajin, buyers, dan pemasok bahan baku masing-masing.Tidak ada upaya kolektif di dalam sentra industri kerajinan untuk menyelesaikanpermasalahan yang ada. Kerja dari masing-masing sanggar masih sangatindividual karena orientasi ekonomi dan persaingan mendapatkan pasar. Adapunkelekatan kelembagaan dengan pemerintah masih cenderung lemah. Programprogrampelatihan yang ada tidak diterima baik oleh pengrajin. Namun saat initelah ada rencana pembagunan Desa Wisata Kerajinan Pahat Batu DesaTamanagung yang dapat menjadi upaya melekatkan kembali antara pemerintahdengan pengrajin. ABSTRACT This thesis explains about the development process and the relations within theactor in relief industry in facing the bussiness challenges. The concepts that beingused are creative industry, province of creativity, stastus market and standardmarket, and institutional embeddedness. This study using qualitative researchmethod with in-depth interview and direct observation towards the subject of thestudy. This study shows that the province of creativity has a weak networking inTamanagung Village. The network has been built between and still limited to theartist, the buyer, and the material suplyer itself. No one encouraged to do acollective action in solving this issue. The artistan tend to run their bussinessindividually because of the economic orientation and market competition. Inanother hand, the institutional embeddedness with the government remain low.The local government’s training hardly accepted by artisan. They prefer to get intothe new market rather than getting a lot of design trainings. The recentdevelopment of relief industry tourism village (Desa Wisata) in Tamanagungcould be the way of re-embedding the government and the artisan. |
![]()
|
No. Panggil : | S58050 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; Computer (rdadontent) |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xvi, 150 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S58050 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20403066 |