ABSTRAK Latar Belakang: Robekan perineum derajat III dan IV pada persalinanpervaginam telah menarik perhatian yang cukup tinggi di kalangan praktisi medis.Faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan robekan tersebut perlu diketahuikarena dapat menyebabkan inkontinensia alvi di kemudian hari dan menimbulkankeluhan-keluhan pada ibuTujuan: Mengetahui insidensi terjadinya robekan perineum derajat III dan IVtahun 2013 di RSCM, titik potong berat lahir janin yang berisiko menyebabkanterjadinya robekan dan sistem skor untuk memprediksi terjadinya robekantersebut.Metode: Penelitian observasional dengan menggunakan metode potong lintangdilakukan di IGD Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo padaJanuari–Desember 2013. Semua subyek bersalin per vaginam sesuai dengankriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyekminimal terpenuhi. Dengan metode ROC AUC ditetapkan titik potong berat lahirjanin yang berisiko terjadinya OASIS. Semua faktor risiko dianalisis dengananalisis regresi logistik. Faktor-faktor yang berhubungan terhadap terjadinyaOASIS akan dinilai probabilitasnya dengan menggunakan rumus p= 1/(1+e-y).Hasil: Dari 466 sampel penelitian, Subjek yang mengalami OASIS adalah 43(9.2%) sampel. Dengan metode ROC AUC didapatkan titik potong berat lahirjanin yang berisiko yaitu 2910 gram. Setelah analisis regresi logistik didapatkan 4variabel sebagai faktor risiko robekan perineum derajat III-IV yaitu persalinanforcep (p<0.001;OR 0.043,IK 95% 0.015-0.123), persalinan vakum (p<0.001;OR0.131, IK 95% 0.054-0.317), berat lahir janin >2910 gram (p=0.014; OR 0.35; IK95% 0.157 -0.807) dan multiparitas (p<0.001;OR 6.388; IK 95% 2.57-15.84). Denganmenerapkan rumus probabilitas p= 1/(1+e-y) didapatkan persalinan dengan alatdan berat lahir janin >2910 gram meningkatkan probabilitas terjadinya OASIS.,sedangkan multiparitas bersifat sebaliknya.Kesimpulan: Insidensi OASIS perlu diketahui tiap tahunnya untuk menjadi tolakukur tata laksana yang telah dilakukan. Titik potong berat lahir janin >2910 gramdapat menjadi nilai ukur baru pada penelitian-penelitian selanjutnya karena lebihmewakili subjek orang Indonesia. Sistem skor probabilitas yang sederhana inidapat membantu klinisi dalam memprediksi terjadinya OASIS pada saat prosespersalinan sehingga diharapkan dapat mengurangi insidensinya di masamendatang. ABSTRACT Background: Obstetrical Anal Sphincter Injuries (OASIS) during vaginal deliveries have been highly concerned in daily practices. Risk factors that lead to OASIS must be identified. OASIS may eventually cause faecal incontinence in the future that can cause complaints among patients.Objectives: To identify the incidence of OASIS at Cipto Mangunkusumo Hospital in 2013, to determine cut off point of fetal birth weight that may lead to OASIS and to acquire the probability scoring system for risk factors causing OASIS.Methods: We conducted cross sectional observational research in delivery suite Cipto Mangunkusumo Hospital from Januari to December 2013. After inclusion and exclusion criteria screening, all subjects who underwent deliveries vaginally took part in the research. Receiver Operating Characteristic, Area Under The Curve (ROC) method was performed to determine fetal birth weight cut off point that may cause OASIS. Logistic regresion analysis was performed to analyze all the risk factors. Risk factors that significantly lead to OASIS were calculated and analyzed by equational probability formula p= 1/(1+e-y).Result: Among 466 research samples, we identified there were 43 (9.2%) subjects suffered from OASIS. ROC AUC method were applied to determine fetal birth weight cut off point that may lead to cause OASIS which resulted >2910 gram. As logistic regresion analysis performed, there were four risk factors that may cause OASIS. There were forceps delivery (p<0.001;OR 0.043,CI 95% 0.015-0.123), vacuum delivery (p<0.001;OR 0.131, CI 95% 0.054-0.317), fetal birth weight >2910 gram (p=0.014; OR 0.35; CI 95% 0.157-0.807) and multiparit y (p<0.001;OR 6.388; CI 95% 2.57-15.84). The equation probability formula p= 1/(1+e-y) was conducted. It resulted that assisted vaginal delivery and fetal birth weight >2910 gram increase the probability of OASIS incidence, while multiparity resulted conversely.Conclusion: OASIS incidence is crucial to be identified each year so that we can evaluate the treatment that has been conducted. Fetal birth weight cut off point of >2910 gram can be applied in the next researches in the future because it respresents more proportionally for Indonesian people. This simple probability scoring system can help clinicians to predict OASIS during delivery process so it may reduce the incidence. |