Evaluasi pemberlakuan sistem antrian fast track terhadap waktu tunggu antrian rawat inap di RSUP Dr. Kariadi Semarang = Evaluation of fast track the implementation of the queuing system for the queue waiting time in hospital inpatient Dr Kariadi
Mike Kumara Adhitama;
Ede Surya Darmawan, supervisor; Damilah Ayuningtyas, examiner; Vetty Yulianty Permanasari, examiner; Takdir Mostavan, examiner; Suhardiningsih, examiner
(Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015)
|
Fast track adalah sistem antrian pasien rawat inap yang telah diberlakukan di RSUP Dr kariadi dengan tujuan untuk mengurangi lama antrian pasien rawat inap dan mengurangi waktu tunggu antrian. Setelah di berlakukan sistem antrian fast track, jumlah pasien yang belum mendapatkan tempat tidur masih cukup tinggi yaitu sebanyak 1.080 pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi pemberlakukan antrian fast track terhadap waktu tunggu antrian rawat inap di RSUP Dr Kariadi Semarang. Jenis penelitian ini adalah penilitian deskriptif dengan menerapkan pendekatan sistem. Data yang dikumpulkan adalah periode Agustus 2014 sampai Nopember 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang sebagian besar kasus tidak kriteria diagnosis dari sistem fast track sejumlah 77,01%, 48,85 % karena memiliki diagnosis sekunder, dan 66,09% tidak lengkap pemeriksaan penunjangnya. Disarankan untuk merevisi SOP verifikasi dari petugas RPPRI dan sosialisasi pada staf terkait. Fast track is a queue system for inpatient services implemented in Dr Kariadi Hospital, with the aim is to reduce the queue length of hospitalization and reduce the waiting time of inpatients queuing. After fast track queuing system implemented, the number of patients who do not get the bed is still high enough that reach 1,080 patients. The purpose of this study was to evaluate the queue fast track implementation to inpatients? queue waiting time in Dr Kariadi Hospital. Data was collected in the period of August to November 2014. The results showed that many cases did not meet the three criteria for fast track implementation which are 77.01% of cases have diagnosis which can not use fast tract system (should use regular tract system), 48.85% have secondary diagnosis or complication of illness, and 66.09% have not been completed by supporting medical test. This study suggested to revise the standard operational procedures, verification by the staff at inpatients registration room (RPPRI) and dissemination to physicians and related personnel. |
T-Mike Kumara Adhitama.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text (rda content) |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xviii, 149 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-18-848122805 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20404092 |