[ ABSTRAK Laylat al-henna adalah sebuah tradisi yang berasal dari negara-negara Arab dan beberapa negaradi Asia Selatan. Semenjak Islam masuk ke Indonesia melalui orang Arab, Gujarat, dan Persia,tradisi ini masuk dan dipertahankan oleh perempuan keturunan Arab-Indonesia di Otista, JakartaTimur menjelang hari pernikahannya sebagai simbol akan melepaskan masa lajang. Laylat alhennaditandai dengan penggunakan henna pada tangan dan kaki calon pengantin perempuan padadua atau sehari sebelum perayaan dan perayaannya biasanya terjadi pada malam hari menjelanghari pernikahan. Tradisi ini hanya dihadiri oleh kaum perempuan di rumah atau tempat lain yangdisediakan calon pengantin perempuan. Penggunaan henna tersebut diyakini sebagai daya tarik,kepercayaan leluhur, dan kesehatan. Tradisi ini masih dipertahankan sampai saat ini olehperempuan keturunan Arab di Indonesia. Laylat al-henna sudah dianggap layaknya suatu tahapyang wajib dilakukan sebelum melakukan acara atau prosesi pernikahan. Tradisi laylat al-henna diIndonesia juga mengalami percampuran antara budaya asli, yaitu Arab dan budaya setempat, yaituIndonesia. ABSTRACTLaylat al-henna is a tradition that comes from Arab countries and some countries in South Asia.Since Islam arrived in Indonesia through the Arabs, Gujarat, and Persia, this tradition entered andmaintained by the Arab-Indonesian woman in Jakarta ahead of her wedding day as a symbol willbe releasing the single. Laylat al-henna is characterized by the use of henna on the hands and feetof the bride at the two or the day before the festivities and celebrations usually take place on thenight before the wedding day. This tradition is only attended by women at home or elsewhereprovided the bride. The use of henna is believed to be the charm, ancestral beliefs, and health. Thistradition is still maintained today by the women of Arab descent in Indonesia. Laylat al-henna hasbeen deemed appropriate, a step that must be done prior to the event or wedding procession. Laylatal-henna traditions in Indonesia also experienced a mixture of origin culture, Arab and the localculture, Indonesia., Laylat al-henna is a tradition that comes from Arab countries and some countries in South Asia.Since Islam arrived in Indonesia through the Arabs, Gujarat, and Persia, this tradition entered andmaintained by the Arab-Indonesian woman in Jakarta ahead of her wedding day as a symbol willbe releasing the single. Laylat al-henna is characterized by the use of henna on the hands and feetof the bride at the two or the day before the festivities and celebrations usually take place on thenight before the wedding day. This tradition is only attended by women at home or elsewhereprovided the bride. The use of henna is believed to be the charm, ancestral beliefs, and health. Thistradition is still maintained today by the women of Arab descent in Indonesia. Laylat al-henna hasbeen deemed appropriate, a step that must be done prior to the event or wedding procession. Laylatal-henna traditions in Indonesia also experienced a mixture of origin culture, Arab and the localculture, Indonesia.] |