Full Description

Cataloguing Source :
ISSN : 2356296X
Magazine/Journal : Jurnal Kajian Seni 1 (2) April 2015. Hal. : 194-204
Volume :
Content Type :
Media Type :
Carrier Type :
Electronic Access :
Holding Company : Universitas Indonesia
Location : Perpustakaan Universitas Indonesia, lantai 4, R. Koleksi Jurnal
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 0
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
JKSUGM 1:2 (2010) TERSEDIA
No review available for this collection: 20406924
 Abstract
Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pernah mengalami kejayaan. Puncak kejayaan tersebut bukan dilihat dari luas wilayahnya. Namun dilihat dari kemajuan berbagai sektor. Kemajuan tersebut antara lain meliputi ranah seni, budaya, arsitektur bangunan, dan pendidikan. Semua kesuksesan tersebut diraih pada saat Dinasti Abbasiyah. Dinasti ini berbeda dengan imperiumn sebelumnya yaitu Umayah yang lebih fokus pada ekspansi wilayah dakwah. Dari Dinasti Abbasiyah, khalayak umum akan lebih paham apabila disebutkan nama-nama seperti Abu Nawas, Khalifah Harun Al-Rasyid, Baghdad, ataupun kisah 1001 Malam. Dinasti Abbasiyah lebih terbuka dibandingkan dengan Umayah. Imperium yang pemimpinnya merupakan keturunan dari Abbas ibn Abd al-Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW tersebut cenderung permisif terhadap sejumlah karya seni terutama musik. Kebijakan ini tentu sangat berbeda dengan Dinasti Umayah yang sering melarang penggunaan musik dalam segala aktifitas masyarakat. Dalam tulisan singkat dan sederhana ini dikupas tentang perkembangan seni pada masa Dinasti Abbasiyah yang merupakan salah satu indikator kemajuan Kekhalifahan Baghdad tersebut.