Orang Biak Numfor adalah penduduk asli Papua yang tinggal di kepulauan Biak Numfor. Sebagai masyarakat bahari, mereka memiliki kemampuan dalam pengetahuan tentang alam, astronomi dan teknologi transportasi laut. Dari berbagai sumber sejarah, baik tertulis maupun lisan, diketahui bahwa sebelum abad 15, orang Biak Numfor sudah berlayar ke bagian Barat dan Timur Papua, bahkan hingga keluar Papua. Faktor penyebab pelayaran antara lain tuntutan hidup, harta kawin, budak, aib dan ego korfandi. Namun setelah Tidore berhasil menaklukkan sebagian pantai bagian Barat dan kepala burung Papua, tujuan pelayaran mulai berubah. Perburuan budak lebih dominan. Mereka menjadi perompak Papua. Terlebih setelah Belanda berhasil menaklukkan Tidore. Wilayah perairan mereka semakin meluas hingga ke Jawa, bahkan diyakini sampai ke Malaka. Peran mereka semakin menurun seiring dengan bangkitnya perompak Tobelo pada abad 19. Secara garis besar, jalur penyaluran mereka dimulai dari kepulauan Biak Numfor, selanjutnya menyusuri tanah besar Papua ke bagian Barat dan Timur. Pelayaran ini menyebabkan banyak orang Biak Numfor kemudian tinggal dan menetap di berbagai daerah lain di luar kepulauan Biak Numfor. Persebaran penduduk Biak Numfor ini berdampak pada terciptanya hubungan emosional nasionalisme kebanggan Indonesia, sehingga muncul pergerakan kebangsaan di Biak pada tahun 1948. |