Deskripsi Lengkap

Sumber Pengatalogan :
ISSN : 02166399
Majalah/Jurnal : Kontemplasi : jurnal ilmu-ilmu ushuluddin 9 (1) Juni 2012. Hal: 131-143
Volume :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan Universitas Indonesia, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 0
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
KONSTAINT 9:1 (2012) TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20408030
 Abstrak
Islam telah memberi solusi untuk membangkitkan itsar itu. Zakat, infak, sedekah dan wakaf adalah sarana berlatih mencapai itsar. Menunaikan zakat, berarti memulai sedikit memikirkan orang lain. Memperbanyak infak, sedekah dan wakaf akan menumbuhkan kasih sayang kepada orang lain. Ini adalah praktek tasawuf. Sementara itu, tasawuf dan sufi sering diidentikkan dengan kehidupan menjauhi dunia, individualistik, hidup menyendiri, tidak peduli lingkungan, suka berdiam diri, berbusana apa adanya, dan hidup hanya untuk ibadat dan dzikir semata. Bahkan, dalam bentuk yang lebiih ekstriem, tasawuf itu sendiri dianggap bukan bersumber dari Islam, tetapi merupakan ajaran yang diimpor dari lar Islam. Oleh sebab itu, sering kita dengar bahwa tasawuf itu bukan milik kaum muda, tetapi secara eksklusif hanya teruntuk bagi orang-orang lanjut usia, karena tasawuf merupakan pengalihan perhatian dari hal-hal duniawi kepada hal-hal ukhrawi. Dari pandangan yang keliru itu timbul citra bahwa tasawuf adalah ajaran yang membawa kemunduran Islam. Sufisme adalah doktrin yang membuat orang membelakangi dunia. Surfisme membuat muslim bersikap hidup individualistik, tanpa peduli masyarakat sekitar.