Latar Belakang: Jawa Timur adalah provinsi dengan pertumbuhan ekonomi dan fasilitas kesehatan, sarana, dan prasarana yang cukup memadai sehingga disayangkan ketika masih terdapat problem kesehatan gizi balita. Metode: Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif. Ibu dan keluarga dengan masalah gizi balita diamati dan diwawancarai tentang konstruksi dan tindakannya. Penelitian ini dilakukan tahun 2012 dengan lokasi Kabupaten Sampang dan Bojonegoro. Hasil: Ibu belum menerapkan pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi (madu, kelapa muda, pisang). Ibu baru mengetahui jika memiliki anak dengan status gizi buruk setelah berinteraksi dengan tenaga medik. Keadaan ibu yang hanya mementingkan perbaikan ekonomi keluarga (memperoleh status sosial dalam masyarakat), dan memiliki anak dengan gizi buruk adalah sebuah masalah yang memalukan serta harus segera diatasi dengan mencari pelayanan kesehatan. Ibu yang mengacu pada pengalaman merawat anak sebelumnya, tidak menganggap gizi buruk sebagai suatu masalah yang harus diatasi, dan justru menghindari pelayanan kesehatan. |