Tulisan ini adalah kajian tentang bagaimana pemuda Ambon saling berkomunikasi dalam sebuah ruang publik yakni Ambon Plaza atau sering disingkat dengan Ampas, yang berdiri sejak 1995. Ini adalah pusat perbelanjaan yang secara signifikan berubah pasca konflik di Ambon tahun 1999-2003. Di pusat perbelanjaan pengunjung dapat melakukan hubungan yang interaktif tidak hanya dengan pengunjung lain tetapi juga dengan penjajanya. Amplaz memiliki peran yang sangat penting untuk mempertemukan orang-orang dari agama yang berbeda. Ini adalah tempat dimana kelompok kristen dan islam dapat bertemu tanpa rasa takut. Di tempat ini gaya hidup baru dirayakan, sehingga Amplaz lebih terlihat sebagai arena untuk menunjukkan gaya hidup modern, dibandingkan sebagai arena konflik. |