Fungsi dan makna upacara Dewa Meseraman di Pura Panti Timrah desa Paksabali, Klungkung, Bali
([Publisher not identified]
, [Date of publication not identified]
)
|
Upacara Dewa Meseraman merupakan salah satu upacara sakral yang dilaksanakan secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali oleh masyarakat Paksabali Kalungkung. Upacara ini dilaksanakan karena masyarakat menyadari bahwa kemampuan mereka dalam menembus dunia spiritual sangat terbatas, sehingga mengambil cara lain yakni dalam bentuk seperangkat upakara. Sarana-sarana persembahan ini dimaknai oleh masyarakat secara simbolis sebagai media penghubung menuju Tuhannya berdasarkan keyakinan yang dimiliki. Betapa pentingnya memahami simbul-simbul sebuah upacara sakral demi mehgindari penyimpangan makna yang terkandung dalam upacara tersebut. Upacara Dewa Meseraman secara simbolis berfungsi sebagai penunjuk lingkaran kehidupan manusia yang dijalani oleh masyarakat setempat menuju keseimbangan hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhannya. Setiap tahapan profesi upacara dan sarana-sarana yang dipergunakan mengandung makna tersendiri tentang jalan kehidupan yang patut dipahami oleh masyarkat setempat sebagai pengempon pura. |
No. Panggil : | JNANA 18:2 (2013) |
Subjek : | |
Sumber Pengatalogan : | |
ISSN : | 14105195 |
Majalah/Jurnal : | Jnana Budaya : Media Informasi Sejarah, Sosial, dan Budaya 18 (2) Agustus 2013. Hal. : 225-240 |
Volume : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Akses Elektronik : | |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan Universitas Indonesia, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
JNANA 18:2 (2013) | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20408651 |