Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, pencapaian kompetensi mata kuliah praktikum dapat diperoleh melalui kombinasi antara Dry Lab dengan Wet Lab. Di sisi lain, lokasi mahasiswa PS Biologi sangat tersebar dan biaya praktikum cukup tinggi. Hal ini dapat diatasi antara lain bila pelaksanaan praktikum dapat dilakukan secara mandiri sehingga mahasiswa tidak harus hadir di tempat praktikum. Namun demikian, tidak semua kompetensi praktikum dapat dilakukan secara mandiri, sehingga perlu kombinasi pelaksanaan praktikum. Tulisan ini menyajikan tentang penerapan praktikum Dry Lab dikombinasikan dengan Wet Lab untuk pencapaian kompetensi mata kuliah praktikum taksonomi tumbuhan tinggi. Kompetensi yang ditargetkan dalam mata kuliah praktikum taksonomi tumbuhan tinggi adalah mampu membandingkan karakteristik antara kelompok tumbuhan berpembuluh dengan beberapa contoh suku dan jenis anggotanya. Hasil kajian terhadap materi mata kuliah praktikum tersebut menunjukkan bahwa kompetensi yang diinginkan dapat dicapai dengan memanfaatkan kombinasi Dry Lab dan Wet Lab. Dry Lab digunakan untuk memperkuat pengetahuan awal terhadap tumbuhan yang akan diamati dan untuk memperagakan langkah-langkah pelaksanaan praktikum di lapangan secara mandiri. Selain itu, Dry Lab memudahkan untuk pengklasifikasian tumbuha. Sedangkan Wet Lab dimanfaatkan untuk kegiatan praktikum pengamatan organ tumbuhan yang membutuhkan peralatan khusus, perabaan, dan penciuman. Pelaksanaan praktikum kombinasi antara Dry Lab dan Wet Lab dapat mengurangi kunjungan mahasiswa ke tempat praktikum, sehingga biaya praktikum juga dapat dikurangi. |