Anak usia sekolah dasar merupakan aset negara dalam bentuk sumber daya manusia yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan bangsa. Anak usia sekolah dasar memerlukan perhatian khusus dalam hall kecukupan gizi sesuai kebutuhannya. Anak dengan gizi kurang yang kronis memiliki IQ lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalami masalah gizi. Masalah gizi anak usia sekolah saat ini tidak hanya pada masalah gizi kurang, namun berkembang dengan meningkatnya pravalensi gizi lebih berupa overweight dan obesitas. Kebiasaan jajan makanan dan minuman yang berenergi tinggi namun kekurangan zat gizi lainnya menjadi salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian, karena kelebihan energi memicu anak mengalami kelebihan berat badan dan berpotensi menderita obesitas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan perilaku konsumsi terhadap status gizi anak sekolah dasar di kota Serang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, mencakup data kebiasaan konsumsi pangan utama dan makanan serta minuman jajanan, pengukuran antropometri dan status gizi anak SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan sebelum berangkat ke sekolah berkorelasi positif sangat nyata terhadap status gizi siswa, dengan r = 0,263**. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar siswa sekolah dasar membiasakan diri sarapan setiap pagi serta harus memperhatikan jumlah dan jenis makanan dan minuman jajanan untuk menghindari risiko kelebihan berat badan karena mengonsumsi makanan yang kandungan gizinya tidak berimbang. |