Sejak era reformasi, dunia media massa Indonesia mengalami perubahan mandasar. Perubahan tersebut dengan sendirinya mengubah mediascape Indonesia menjadi masyarakat yang sesak media. Yang menentukan berbobot atau tidaknya suatu berita adalah wartawan. Sebaliknya permasalahan yang menyangku dunia kewartawanan masih banyak, diantaranya naris tidak beretika dan keluar dari koridor moral. Lantas timbul pertanyaan bagaimana pandangan wartawan terhadap profesionalisme? Untuk menjawabnya, penulis membedah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam dan pengamatan terhadap 30 wartawan yang bertugas di Kota Bandung yang sekaligus dijadikan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme dikategorikan dalam empat varian yaitu otonomi, komitmen, keahlian dan tanggung jawab dimana saat menjalankan aspek tersebut terganjal oleh aspek yang turut serta mewarnai saat wartawan bertugas. |