Richard Dawkins menyatakan secara terbuka bahwa dirinya sangat menentang agama karena agama menghancurkan usaha-usaha ilmiah. Anggapan semacam ini bukanlah suatu hal yang baru. Sejak akhir abad ke-19 lahir suatu tesis yang menyatakan bahwa kekristenan dan ilmu pengetahuan adalah dua kubu yang saling bermusuhan. Walaupun tesis ini sudah dianggap tidak memadai, banyak orang Kristen masih memegang Darwinisme di pandangan ini. Pada kenyataannya, perkembangan Amerika Serikat juga mendapat dukungan dari ilmuwan Kristen. Dan ketika kita mempelajari teolog-teolog Old Princeton maka ki dapati bahwa mereka memiliki sikap yang berbeda terhadap ilmu pengetahuan. Di saat mereka menghadapi tekanan atas perkembangan ilmu pengetahuan(dalam hal ini evolusi), justru mereka tidak segan menerima fakta dari evolusi walaupun mereka menolak interpretasi mekanistik dan naturalistik Darwinisme atas fakta tersebut. Teolog teolog old Princeton memberikan contoh bagaimana seorang Kristen harus mengambil sikap terhadap ilmu pengetahuan. Kaum inji di Indonesia dapat belajar banyak dari sejarah dan tradisi mereka. |