ABSTRAK Dengan segala dampak menguntungkan dan merugikan dari globalisasi,yang terproses dalam dimensi yang beragam pula, menuntut negara untuk lebihmemerhatikan keamanan dari perspektif non-konvensional. Dimana aspek-aspekideologi, ekonomi, budaya, sosial-politik, teknologi, militer, dan pertahanannegara sebagai dimensi yang mampu menciptakan ancaman.Peran TNI sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan negara yangbersifat kesemestaan, utamanya peran para perwira TNI, dimana salah satu yangmenentukan adalah upaya pembinaan prajurit TNI secara terpadu, berkelanjutan(sustainable), dan konsisten, dengan jaminan keseimbangan pembekalankemampuan, keterampilan maupun pengalaman melalui pendidikan, pelatihan danpenugasan di lapangan. Penguasaan keahlian dan sikap profesional sangatdiperlukan untuk mendukung pembentukan sikap kemandirian dan keunggulanpribadi TNI.Potret lembaga pendidikan militer saat ini hampir sama, baik AkademiMiliter, AAL maupun AAU. Permasalahan lembaga pendidikan Akademi Militersaat ini dilihat dari komponen pendidikan. Sebesar 60,168% Taruna menganggapbahwa komponen tenaga pendidik sangat penting dan 65,726% Tarunamenganggap kineija tenaga pendidik baik. Harapan Taruna sebesar 91,864% danpenilaian kineija sebesar 74,91%, sehingga ketercapaian komponen tenagapendidik sebesar 81,544% yang mengandung pengertian bahwa ketercapaiankomponen tersebut adalah baik.Sedangkan untuk tenaga kependidikan* 68*1% Taruna menganggappenting dan 76,82% Taruna menganggap kineija tenaga kependidikan baik.Harapan Taruna sebesar 86,356% dan penilaian kineija sebesar 77,348%,sehingga ketercapaian komponen tenaga kependidikan sebesar 89,568% yangmengandung pengertian bahwa ketercapaian komponen tersebut adalah baik.Sebesar 82,043% Taruna menganggap komponen kurikulum sangatpenting dan 75,36% Taruna menganggap kineijanya baik. Harapan Taruna sebesar96,409% dan penilaian kineija sebesar 80,409%, sehingga ketercapaian komponenkurikulum sebesar 83,404% yang mengandung pengertian bahwa ketercapaiankomponen tersebut adalah baik.Sedangkan untuk metode pengajaran, 78,97% Taruna menganggap pentingdan 81,004% Taruna menganggap kineijanya baik. Harapan Taruna sebesar94,205% dan penilaian kineija sebesar 80,358%, sehingga ketercapaian komponenmetode pengajaran sebesar 85,301% yang mengandung pengertian bahwaketercapaian komponen tersebut adalah baik.Sebesar 79,109% Taruna menganggap komponen fasilitas pendidikansangat penting dan 61,905% Taruna kineijanya sudah baik. Harapan Tarunasebesar 95,822% dan penilaian kineija sebesar 71,551%, sehingga ketercapaiankomponen fasilitas pendidikan sebesar 74,670% yang mengandung pengertianbahwa ketercapaian komponen tersebut adalah cukup baik. Untuk lima komponenyang diteliti pada proses pendidikan di Akademi Militer, dalam perspektif Tarunamempunyai kineija yang baik dan dianggap merupakan komponen yang penting. |