Tesis ini membahas tentang penerapan doktrin permulaan pelaksanaan terhadapbeberapa perkara makar untuk mengetahui bagaimana corak permulaanpelaksanaannya sehingga sudah dianggap merupakan perbuatan makar, yangselanjutnya atas kecenderungan tersebut peneliti juga akan melakukan penelitianterhadap penegak hukum untuk mengetahui pemahaman penegak hukum ataspermulaan pelaksanaan sehingga diharapkan terdapat korelasi antara keduanya.Penelitian ini beranjak dari tidak diaturnya secara jelas batas-batas suatupermulaan pelaksanaan perbuatan makar sehingga rentan bertentangan denganasas legalitas, mengingat pasal-pasal makar juga tidak memberikan rumusan yangjelas mengenai perbuatan-perbuatan yang bagaimana yang dilarang untukdilakukan. Dari penelitian yang sifatnya yuridis normatif yang dilengkapi denganwawancara, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statuteapproach) dan pendekatan konsep (conseptual approach) serta dianalisa secaradeskriptif analisis, diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan pendekatandoktrin-doktrin permulaan pelaksanaan, kecenderungan permulaan pelaksanaandalam penanganan perkara makar adalah bercorak subyektif, yakni memandangbahwa sudah ada permulaan pelaksanaan melakukan makar ketika sudah ada niatuntuk itu yang telah diwujudkan dalam perbuatan. Dari hasil wawancara terhadappenegak hukum ternyata diperoleh kesimpulan bahwa kecenderungan penegakhukum dalam memahami permulaan pelaksanaan adalah memang bercoraksubyektif. Secara keseluruhan dapat dipahami bahwa kecenderungan permulaanpermulaan pelaksanaan dalam perkara makar adalah bercorak subyektif karenasikap penegak hukum dalam memahami permulaan pelaksanaan dalam perbuatanmakar juga subyektif This thesis discusses the application of fhe doctrine of commencement of theimplementation on several treason cases to identify what patterns ofcommencement of the implementation considered as treason. Then, based onthose tendencies, a research regarding how good law enforcers understood thecommencement of the implementation was done. Therefore, it is expected thatthere is a correlation between them. This research started from the fact that thereis no clear regulation about the lines of commencement of the implementation ontreason cases so that it is likely to be against the principle of legality becausetreason articles do not clearly define the formula about what kinds of actions thatare prohibited to commit A conclusion obtained from a juridical normativeresearch supported with interviews using statue approach and conceptual approachwhich then descriptively analyzed showed that by using the doctrine ofcommencement of the implementation approach, the tendency of commencementof the implementation in handling treason cases was subjective. It means thatthere is a commencement of the implementation to commit treason when someonehas an intention to commit an offense and the person performs any act thatconstitutes a substantial step toward the commission of that offense. The result ofthe interviews on the law enforcer showed that the law enforcer had a tendency tobe subjective in understanding the commencement of the implementation. In awhole, it is understandable that the tendency of the commencement of theimplementation in a treason case is subjective because the attitude of law enforcerin understanding commencement of the implementation on a treason case is alsosubjective. |