Roket merupakan wahana luar angkasa, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi pembakaran dan mendapat gaya dorongan atau trust terhadap keluarnya secara cepat yang mampu membuat gas mengalir dengan kecepatn hipersonik sehingga menimbulkan dorongan reaktif sebanding dengan reaksi balasan sesuai dengan hukum pergerakan Newton ke tiga. Oleh karena itu, sebagai suatu bangsa yang besar, Indonesia sangat memerlukan pemguasaan dan kenyataannya, penguasaan teknologi dengan atura-aturan, antara lain Missile Technology Control Regime (MTCR) dan Center for information on security Trade Control (CISTEC). Untuk itu perlu pengembangan Roket untuk kepentingan sipil menjadi kegiatan kepentingan pertahanan dengan memberi bahan explove dan face dibagian depan roket yang dikenal dengan R. Han 122 kaliber 122 mm dan R-Han 122 B kaliber 122 mm. Kegiatan transfer of technology (ToT) merupakan peningkatan penyerapan teknologi dibidang peroketan mulai dari pembuatan warhead, faze, motor roket, cap Dari pelaksanaan pembuatan bagian-bagian roket secara parsial dilakukan integrasi secara simultan atau secara keseluruhan dan selanjutnya dilakukan penimbangan untuk menentukan Central of Gravity (CG) sebuah roket, agar tidak mengalami sudut angguk, sudut geleng, serta diharapkan selalu berada pada posisi card line. |