[Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang menyebabkan kelainankonsentrasi fraksi lipid dalam darah. Profil lipid yang abnormal dapat menyebabkanaterosklerosis sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Prevalensidislipidemia beberapa tahun terakhir terus meningkat dan dipengaruhi oleh beberapa faktorseperti faktor demografis dan faktor gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiprevalensi dislipidemia di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur dan hubungannya denganfaktor demografis seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan serta faktorgaya hidup seperti kebiasaan merokok dan aktivitas fisik. Studi ini menggunakan desaincross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2011 di Klinik DokterKeluarga Kayu Putih. Data diperoleh dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dantes profil lipid untuk warga Kelurahan Kayu Putih berusia minimal 17 tahun. Kriteria untukdiagnosis dislipidemia didasarkan pada klasifikasi NCEP ATP III. Analisis asosiasidislipidemia dengan faktor terkait dilakukan dengan menggunakan Chi-square test danFischer’s exact test. Dari 78 responden, didapat prevalensi dislipidemia di Kelurahan KayuPutih sebesar 26,9%. Dari seluruh responden, 24,4% dikategorikan sebagaihiperkolesterolemia dan 4,1% dikategorikan sebagai hipertrigliseridemia. Uji chi-squaremenunjukkan bahwa dyslipidemia memiliki hubungan yang signifikan dengan gender (p =0,011) sedangkan hubungan dyslipidemia dengan faktor-faktor lain yang diteliti tidakmenunjukkan hubungan yang bermakna. Prevalensi dislipidemia di Kelurahan Kayu Putihlebih tinggi bila dibandingkan dengan prevalensi dyslipidemia di Jakarta pada tahun 1993.Edukasi kesehatan dan program olahraga rutin sebaiknya dicanangkan untuk meningkatkanpengetahuan dan kondisi kesehatan warga Kelurahan Kayu Putih., Dyslipidemia is defined as an abnormality of lipid metabolism that resulted in an abnormallipid fraction concentration in the blood. An abnormal lipid profile poses a high risk to thedevelopment of atherosclerosis therefore increases the individual for having cardiovasculardiseases. The prevalence of dyslipidemia itself elevates over the years and suggested to becontributed by multiple factors including demographic factors and lifestyle factors. Thisstudy aims to investigate the prevalence of dyslipidemia in Kelurahan Kayu Putih, EastJakarta and relating it to demographic factors such as age, gender, level of education, andoccupation also lifestyle factor such as cigarette smoking habit and physical activity. Thiscross-sectional study design was conducted in March 2011 in Klinik Dokter Keluarga KayuPutih. Data were obtained by history taking, physical examination, and lipid profile tests tocitizens of Kelurahan Kayu Putih aged 17 and above. The criteria for the diagnosis ofdyslipidemia itself are based on NCEP ATP III classification. Analysis of the association ofdyslipidemia to its related factors is calculated using Chi-square test and Fischer’s exacttest. Among 78 respondents, the prevalence of dyslipidemia in Kelurahan Kayu Putih was26.9%. Out of all respondents, 24.4% were categorized as hypercholesterolemia and 4.1%were categorized as hypertriglyceridemia. Chi-square test revealed that dyslipidemia isassociated with gender (p=0.011) while the associations to other factors studied wereinsignificant. In conclusion, the prevalence of dyslipidemia in Kelurahan Kayu Putih washigher compared to the prevalence of dyslipidemia in Jakarta in 1993. Health educations anda routine physical activity program should be encouraged to improve knowledge and healthstatus of the population of Kelurahan Kayu Putih.] |