[Metabolik sindrom merupakan suatu kondisi dimana tubuh memiliki minimal tigadari empat gejala berikut: obesitas, hipertrigliseridimia, hipertensi, gula darahpuasa yang tinggi, dan kadar HDL rendah. Di era modern ini, banyak orangmemiliki pola hidup yang kurang sehat, seperti kurangnya olah raga maupun polamakan yang tidak seimbang, sehingga membuat mereka semakin rentan terhadapgejala-gejala tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi prevalensisindrom metabolic dan faktor-faktor terkaitnya, mencakup faktur demografis danpola hidup, di Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Riset ini menggunakandesain cross-sectional dengan masyarakat Kelurahan Kayu Putih sebagai subjekpenelitian. Data diambil pada tanggal 20 dan 27 Maret 2011 menggunakananamnesis, pemeriksaan fisik dan tes penunjang. Data kemudian dianalisis lebihlanjut menggunakan chi-square test berdasarkan kriteria metabolik sindrom ATPIII. Terdapat 27(34.6%) orang dari 78 responden mengalami sindrom metabolik.Chi square test menunjukkan hubungan yang signifikan antara sindrom metabolikdengan jenis kelamin (p <0.001), umur (p=0.020), dan pekerjaan (p=0.023). Disisi lain, faktor-faktor demografis dan pola hidup lainnya tidak menunjukkanhubungan yang berarti. Prevalensi sindrom metabolik di Kelurahan Kayu PutihJakarta Timur adalah 34.6% dan faktor yang terkait dengan sindrom metabolikadalah jenis kelamin, umur, dan pekerjaan, Metabolic syndrome is a condition of body which have at least three of this symptoms: abdominal obesity, hypertriglyceridemia, low level of high-density lipoproteins, hypertension, and high fasting plasma glucose level. The aim of this study is to identify the prevalence of metabolic syndrome and other factors including demographical factors and lifestyle factors that are related toit in Kelurahan Kayu Putih, East Jakarta. This research used cross-sectional design with some people living in Kelurahan Kayu Putih as the subjects. The data were taken upon anamnesis, body measurement, physical examination, and supporting tests. The data were analyzed by chi-square testbased on ATP III criteria for metabolic syndromeThe result illustrated that the prevalance of metabolic syndrome was 27(34.6%) people out of 78 respondents Chi square test showed meaningful difference in the prevalence of metabolic syndrome by gender (p <0.001), age (p=0.020), and occupation (p=0.023). In contrast, the test showed that there was no significant difference in other demographical factors and lifestyle. In conclusio, the prevalence of metabolic syndrome at KelurahanKayuPutih, East Jakarta is 34.6% and factors relating to metabolic syndrome is gender, age, and occupation. ] |