Penentuan rekomendasi lokasi spbg untuk transportasi umum menggunakan teknik pemecahan location allocation berbasis gis studi kasus di DKI Jakarta = Determining location recommendations for natural gas refueling stations for public transport using gis based location allocation technique a case study in DKI Jakarta / Dio Aufa Handoyo
Dio Aufa Handoyo;
Akhmad Hidayatno, supervisor; Sri Bintang Pamungkas, 1945-, examiner; Armand Omar Moeis, promotor; Komarudin, examiner
([Publisher not identified]
, 2015)
|
The adoption of natural gas vehicles (NGV) is a recognized strategy to addressenergy dependence and environmental impact issues. As a country with abundantnatural gas supply and ever-rising energy needs, Indonesia stands to benefit fromthe creation of volume and economies of scale in natural gas utilization. Thenational push to convert vehicles into NGV, however, has largely stalled. One ofthe problems this initiative faces is the lack of infrastructure, namely, gasrefueling stations, where a chicken-or-egg problem is observed between demandcreation and infrastructure construction. This study proposes to determine thenumber of refueling stations needed and the ideal locations to put them, byleveraging concentration points offered by public transportation fleets such asterminals and taxi pools using a GIS-based approach. Results from four differentscenarios accounting for candidate facility types and traffic conditions wereobtained with a location-allocation modeling approach and evaluated foreconomic viability using a simple financial model. In locations where economicviability is lacking, other alternatives could then be evaluated to get the demandABSTRAK Penggunaan kendaraan berbahan bakar gas adalah sebuah strategi untukmenghadapi masalah ketergantungan energi dan dampak lingkungan. Sebagainegara yang memiliki persediaan gas yang besar dan kebutuhan energi yang terusmeningkat, Indonesia bisa mendapatkan manfaat besar melalui peningkatanvolume dan economies of scale dalam penggunaan bahan bakar gas. Namun,usaha pemerintah untuk mengkonversi kendaraan menjadi berbahan bakar gasmasih terhambat. Salah satu penyebab masalah ini ialah kekurangan infrastruktur,khususnya dalam stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), dimana terdapatmasalah chicken-or-egg antara pembentukan permintaan dan konstruksiinfrastruktur karena keduanya saling membutuhkan. Studi ini bertujuan untukmenentukan jumlah SPBG yang dibutuhkan serta penentuan lokasi idealnyadengan mempertimbangkan ciri khas transportasi umum yaitu titik konsentrasipermintaan pendekatan berbasis GIS. Hasil dari 4 skenario yangmemperhitungkan tipe fasilitas kandidat dan kondisi lalu lintas didapatkan melaluipendekatan pemodelan location-allocation dan dievaluasi menggunakan modelfinansial sederhana. Pada lokasi yang kurang atraktif secara finansial, terdapatbeberapa alternatif yang dapat dievaluasi untuk mendapatkan demand yangdijangkau oleh lokasi tersebut, seperti mendirikan SPBG independen ataupenggunaan mobile refueling units (MRUs). ABSTRACT Covered by those locations, be it by constructing stand-alone refueling stations orutilizing mobile refueling units (MRUs). |
S59287-Dio Aufa Handoyo.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S59287 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 73 pages ; illustration ; 30 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S59287 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20411193 |