ABSTRACT Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala yang banyak terdapat pada orang yang tinggal di daerah padat penghuni. Untuk merencanakan pemberantasan pedikulosis, diperlukan pengetahuan pencegahan pedikulosis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan santri mengenai pencegahan pedikulosis. Survey dilakukan di sebuah pesantren di Jakarta Timur. Desain penelitian pre-post study dengan metode total sampling dan intervensi penyuluhan kesehatan. Data diambil pada Mei 2012 menggunakan kuesioner berisi lima pertanyaan mengenai pengobatan dan pencegahan pedikulosis kapitis. Data diproses dengan SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji marginal homogeneity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 205 santri, sebanyak 181 ikut dalam penelitian; laki-laki 109 (60,2%) dan 72 (39,8%) perempuan dengan usia 11-19 tahun. Jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik 14 orang (7,7%), sedang 46 orang (25,4%), dan kurang 121 orang (66,9%). Setelah penyuluhan, jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik meningkat menjadi 39 orang (21,5%) dan sedang 89 orang (49,2%); pengetahuan kurang menurun menjadi 53 orang (29,3%). Uji marginal homogeneity menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,01) pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Disimpulkan, penyuluhan berhasil meningkatkan pengetahuan santri mengenai pencegahan pedikulosis kapitis. ABSTRACT Pediculosis capitis is frequently found in people who live in a crowded area. It is necessary to have knowledge about prevention of pediculosis in order to eradicate pediculosis. The purpose of this research was to know about the impact of health promotion in improving the student?s knowledge about prevention of pediculosis. The survey was conducted at a Islamic boarding school in East Jakarta . The research design was pre-post study with a total sampling methods and health promotion interventions. Data was collected on May 2012 by giving a questioner consist of five questions about treatment and prevention of pediculosis. Data was processed by SPSS version 20 and analyzed with the marginal homogeneity test. The results showed that 181 of 205 students participated; 109 male students (60.2%) and 72 female students (39.8%), age 11-19 years old. The number of good knowledge students were 14 (7.7%), fair knowledge 46 (25.4%) and poor knowledge 121 (66.9%). After health promotion, the number of good knowledge students were 39 (21.5%), fair knowledge 89 (49.2%), poor knowledge 53 (29.3%). Marginal homogeneity test showed significant difference of knowledge before and after the health promotion (p<0.001). In conclusion, health promotion was effective in increasing knowledge about prevention of pediculosis capitis students. |