Rumah tuan tanah Cimanggis sebagai bangunan cagar budaya = rumah tuan tanah Cimanggis as a heritage building / Ellyza Tri Kurnia
Ellyza Tri Kurnia;
Teguh Utomo Atmoko, supervisor; Abdurrakhman, supervisor; Widyarko, examiner
([Publisher not identified]
, 2015)
|
ABSTRAK Rumah tuan tanah Cimanggis merupakan salah satu bangunan bersejarah di kotaDepok dengan kondisi yang tidak terpelihara. Penulisan ini dilakukan melalui studiliteratur mengenai konservasi bangunan cagar budaya dan studi kasus rumah tuantanah Cimanggis, sehingga dapat menjelaskan mengenai bangunan cagar budaya,membahas pentingnya konservasi bangunan bersejarah dan menjelaskan alasansehingga bangunan tersebut layak dikonservasi. Pada hasil akhir didapati bahwarumah tuan tanah Cimanggis layak dikonservasi sebab dapat memenuhi kriteria,pertama nilai sejarah karena berperan dalam pembukaan lahan antara Batavia danBuitenzorg, kedua berumur lebih dari 50 tahun yakni setidaknya 233 tahun, ketigakeaslian yang masih sesuai dengan dokumentasi terakhir, keempat kelangkaankarena hanya dua atau tiga rumah yang berperan dalam pembukaan lahan, kelimamemiliki betuk atap yang khas sehingga berpotensi sebagai tenggaran ataulandmark dan terakhir memiliki ciri-ciri arsitekur yang khas pada bangunan inisendiri, sehingga dapat dikatakan sebagai bangunan cagar budaya golongan A. ABSTRACT Rumah tuan tanah Cimanggis is one of the neglected historic buildings in Depok.This essay is done by doing literature studies about heritage buildings conservationand conducted a case study about rumah tuan tanah Cimanggis, after which we canexplain about the heritage buildings, the importance of historic buildingconservation and the reason why the building is worthy to be preserved. The resultshow that rumah tuan tanah Cimanggis is feasible to be preserved because it fulfillsthe criteria, firstly it have a historic values with its role on the land clearing betweenBatavia and Buitenzorg, secondly the building is more than 50 years old, 233 yearsold to say at least, thirdly the building has authenticity that match to the lastdocumentation, fourthly the scarcity of the building because only 2-3 bulding leftwhich has a role as land clearing, fifthly its roof?s shape is unique enough to havea potential as landmark, and lastly it has a peculiar architectural feature on thebuilding itself. So, it can be concluded that the bulding qualifies as a heritagebuilding class A. |
S59406-Ellyza Tri Kurnia.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S59406 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; Computer (rdadontent) |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 50 pages: illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S59406 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20411500 |