ABSTRAK Infeksi parasit intestinal masih menjadi salah satu penyakit infeksi yang sering ditemui di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Di lingkungan dengan tingkat sanitasi yang rendah, seperti di pemukiman dekat tempat pembuangan akhir sampah (TPA), infeksi ini akan lebih mudah terjadi. Pada penelitian ini, akan diteliti mengenai tingkat infeksi parasit intestinal dan hubungannya dengan kebiasaan anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi dalam menjaga kebersihan kuku. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2012, dan didapatkan subyek penelitian sebanyak 100 anak. Data diolah menggunakan program SPSS 21.0, menggunakan uji Chi-square. Dari data yang terkumpul, didapatkan angka infeksi parasit intestinal pada anak-anak di TPA Bantar Gebang sebesar 80,0%, dengan rincian berikut: Blastocystis hominis (59,0%), Giardia lamblia (34,0%), Trichuris trichiura (30,0%), Ascaris lumbricoides (4,0%), dan Entamoeba histolytica (1,0%). Didapatkan pula bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi menggunting kuku, sebagai parameter kebersihan kuku, dan infeksi parasit intestinal (P > 0,05). ABSTRACT Intestinal parasites infection is currently still a commonly found infectious disease worldwide, especially in developing countries, including Indonesia. In areas with relatively low sanitation levels, such as residential areas near Tempat Pembuangan Akhir (TPA), this infection is more likely to happen. This study aims to observe the association of intestinal parasite infection and nail hygiene in children living in TPA Bantar Gebang, Bekasi. The design used in this study was cross-sectional. Data was collected in May 2012, with a total of 100 children as subjects. The data was then processed using SPSS 21.0 with Chi-square test. It is found that the infection rate of intestinal parasites infection in children living in TPA Bantar Gebang was 80,0%, which consisted of Blastocystis hominis (59,0%), Giardia lamblia (34,0%), Trichuris trichiura (30,0%), Ascaris lumbricoides (4,0%), and Entamoeba histolytica (1,0%). The result showed that there was no association between the frequency of nail trimming, as a parameter of nail hygiene, and intestinal parasites infection (P > 0,05). |