:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Kritik hirarki panca indera dalam estetika terkait pembau melalui estetika Frank Sibley = Critique of hierarchy of sense concerned with smell by Frank Sibley s aesthetics / Rosilia Novianti

Rosilia Novianti; Embun Kenyowati Ekosiwi, supervisor; Albertus Harsawibawa, examiner; Awuy, Tommy, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

[Indera pembau merupakan salah satu panca indera yang dimiliki manusia, dan sama dengan indera yang lainnya, pembau memiliki peran yang juga signifikan dalam kehidupan kita. Sayangnya, estetika sebagai ilmu pengetahuan inderawi didominasi oleh visual dan audio. Pembau, pengecap dan peraba cenderung diabaikan. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena hirarki panca indera yang telah ada sejak zaman Yunani Kuno, dimana ada peringkat indera yang lebih tinggi dan rendah yang terkait dengan moralitas. Indera pembau dianggap sebagai indera yang rendah bersama pengecap dan pembau, ketiganya dianggap bersifat ketubuhan semata. Pada era kontemporer, para filsuf mulai memberi perhatian pada masalah lower sense. Salah satunya adalah Frank Sibley, yang melihat bahwa indera pembau dapat digunakan dalam apresiasi estetik. Objek bau yang dibahas bersifat abstract sense, yaitu terlepas dari masalah konsumsi karena yang dibahas adalah bau itu sendiri bukan substansinya. Sibley juga membuat distingsi particular and generic serta single and mixed yang menggambarkan bahwa bau memiliki kompleksitas yang berpotensi untuk dieksplorasi namun terhalang oleh masalah bahasa, sehingga Sibley menawarkan cara berfikir metafora menuju deskripsi yang langsung terhadap bau. Ia melihat bau memiliki nilai-nilai estetis yang harus dipertimbangkan dalam estetika., Sense of smell is one of human senses, and equal with other senses. It also has significant role in our life. Unfortunately, aesthetics as sensory science has dominated by visual and audio. Sense of smell, taste, and touch tended to be neglected. Possibly, it caused by hierarchy of senses that exist since Ancient Greek ages. They create rank about higher and lower senses related to morality. Sense of smell resides in lower rank, along with sense of taste and touch. They considered to be mere bodyness. In contemporary, philosophers give attention to lower sense problem. One of them is Frank Sibley. He argues that sense of smell applicable to aesthetic appreciation. He describes object of smell in abstract sense level. It means it is not about consumption problem anymore but about the smell itself, separated from the substance. Sibley also creates distinction about particular and generic and single and mixed to describe that smell has complexity and potency to explored more but limited by language, therefore Sibley offers metaphor to direct description. He argues that smell has aesthetic values that considerable in aesthetics.]

 File Digital: 1

Shelf
 S60548-Rosilia Novianti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S60548
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : x, 80 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S60548 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20412321