Beberapa penelitian telah menemukan kaitan antara regulasi emosi dan executive function (EF), namun masih terdapat inkonsistensi terkait komponen EF mana yang dapat memprediksi regulasi emosi pada anak prasekolah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana peran komponen cool dan hot dari EF, beserta dengan jenis kelamin, dalam memprediksi regulasi emosi pada anak prasekolah usia 5-6 tahun. Sebanyak 84 anak diuji dengan sejumlah tes cool EF, hot EF, dan regulasi emosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hot EF dan jenis kelamin, namun tidak dengan cool EF, dapat memprediksi kemampuan regulasi emosi berdasarkan performa langsung dari anak. Sebaliknya, tidak ditemukan adanya kaitan di antara cool EF, hot EF, maupun jenis kelamin, dengan kemampuan regulasi emosi berdasarkan laporan orang tua. Adanya temuan terkait kontribusi hot EF dalam memprediksi performa regulasi emosi, dapat menjadi pertimbangan dalam memberikan intervensi regulasi emosi berbasis hot EF pada anak prasekolah, dengan mempertimbangkan jenis kelamin. A number of studies had found the relation between emotion regulation and executive function (EF), but there are still some inconsistencies regarding which components of EF that have the ability to predict emotion regulation in preschoolers. The current study investigated the contribution of cool EF, hot EF, and sex, in predicting emotion regulation in preschoolers 5- to 6-year-olds. 84 preschoolers were assessed using cool EF, hot EF, and emotion regulation tasks. The results revealed that hot EF and sex, but not cool EF, were able to predict preschoolers’ emotion regulation performance. Meanwhile, it was also found that cool EF, hot EF, and sex did not have any relation with emotion regulation based on parent-reports. These findings suggest that hot EF intervention can be given to those preschoolers claimed to have less optimal emotion regulation. |