Aspek hukum perlindungan konsumen bagi penumpang pesawat terbang terhadap prosedur keterlambatan maskapai penerbangan ditinjau dari Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 dikaitkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 tahun 2015 : studi kasus keterlambatan Lion Air tanggal 18 Februari 2015 = The aspect of consumer protection law for airlines passengers with regard to airlines delay procedure under Law No. 8 of 1999 in connection with Regulation Minister of Tansportation No. PM 89 of 2015 : case study on the delay of Lion Air on 18 February 2015 / Adrian Hasian Lumbantobing
Lumbantobing, Adrian Hasian;
Heri Tjandrasari, supervisor; Henny Marlyna, examiner; Myra Rosana Budi Setiawan, examiner; Surini Mangundihardjo, supervisor; Wahyu Andrianto, promotor
([Publisher not identified]
, 2015)
|
ABSTRAK Skripsi ini membahas mengenai prosedur keterlambatan yang harus dilakukanoleh pihak Lion Air sebagai bentuk perlindungan konsumen bagi parapenumpang. Keterlambatan maskapai penerbangan menjadi masalah setiaptahunnya dalam dunia penerbangan di Indonesia. Analisis ini dikaitkan denganUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen danPeraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2015 Tentang PenangananKeterlambatan (Delay Management) Pada Badan Usaha Angkutan Udara NiagaBerjadwal Di Indonesia. Lion Air tidak responsif dalam penangananketerlambatannya, hal ini membuat pemerintah turun tangan dalam masalah inisehingga Lion Air secepatnya memberikan alasan keterlambatan tersebut danmemberikan kompensasi kepada para penumpang pada hari ketiga. Hal inimelanggar ketentuan-ketentuan yang tertera dalam Undang-Undang PerlindunganKonsumen dan Peraturan Menteri Perhubungan tersebut. Kasus ini dikaitkan puladengan ketentuan jangka waktu pemberian kompensasi yang tidak diatur dalamperaturan menteri ini. Sehingga dapat disimpulkan Pihak Lion Air terlambatdalam penanganan ini walaupun tanggung jawab dalam pemberian kompensasisudah dilakukan. ABSTRACT This study discusses the delay procedure that must be taken by Lion Air as a formof consumer protection for passengers. Airlines delay has become an annualproblem in air transport business in Indonesia. This study discusses such problemby analyzing Law no. 8 of 1999 on Consumer Protection and Regulation Ministerof Transportation no. 89 of 2015 on Flight Delay Management on ScheduledCommercial Air Transport Business Entity in Indonesia. The unresponsive LionAir had only provided the reason for the delay and compensation for thepassengers on the third day of delay, after directly pushed by the Government.Such action violated Consumer Portection Law and the Regulation Minister ofTransportation. This study also discusses the time period for the obligation to givecompensation which is not regulated under the Regulation Minister ofTransporation. In conclusion, Lion Air was late in handling the problem despitethe compensation that they had provided. |
![]() |
No. Panggil : | S60944 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online source |
Deskripsi Fisik : | xiv, 98 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S60944 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20413420 |