Panji Segala Raja karya Ayatrohaedi : aspek sejarah dalam cerita rekaan = Panji Segala Raja work of Ayatrohaedi : historal aspects of fiction / Nur Rosita Dewi
Nur Rosita Dewi;
Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi, supervisor; Kushartanti, examiner
([Publisher not identified]
, 2015)
|
ABSTRAK Panji Segala Raja merupakan salah satu cerita rekaan berisi sejarah. Tidak banyak karya sastra yang mengangkat sejarah Kerajaan Tarumanagara sebagai ide penulisan sehingga membuat karya ini menarik untuk diteliti. Cerita ini mengisahkan keadaaan Tarumanagara saat dipimpin oleh tiga raja, yaitu Purnawarman, Raja Rajaresi, dan Rajadiraja Guru. Purnawarman adalah tokoh dan fokus utama dalam cerita ini. Sejarah yang diangkat ke dalam cerita adalah peristiwa pembuatan tulisan di atas batu (prasasti) dan berita dari Cina tentang Tarumanagara. Prasasti yang diceritakan dalam cerita ada enam, yaitu Prasasti Cidanghiang, Prasasti Jambu, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Kebon Kopi, dan Prasasti Ciaruteun. Keenam prasasti tersebut ditulis pada masa pemerintahan Purnawarman. Panji Segala Raja tergolong sastra sejarah karena berisi sejarah yang sudah ditambah dengan imajinasi pengarang, yaitu Ayatrohaedi. Sastra sejarah menonjolkan tokoh dan latar tempat sesuai dengan sejarah untuk menimbulkan kesan nyata pada pembaca. Akan tetapi, tetap terdapat beberapa perbedaan antara cerita dengan sejarah. Hal ini membuktikan bahwa cerita ini adalah cerita fiksi dan tidak dapat dijadikan acuan sejarah. ABSTRACT Panji Segala Raja is one of fiction containing historical event. There are not many literature which contain Kingdom Tarumanagara as the main idea that makes this story is interesting to be analyzed. This story tells the circumstances Tarumanagara when led by three kings, Purnawarman, Raja Rajaresi, and Rajadiraja Guru. Purnawarman is main character and the main focus in this story. The story contains the history about the process of making inscription and some news from China about Tarumanagara. Inscriptions are told in the story are six, Cidanghiang, Jambu, Tugu, Pasir Awi, Kebon Kopi, and Ciaruteun. The six inscriptions written during the reign of Purnawarman. Panji Segala Raja classified as literary of history because it contains the history mixed with imagination from the author, Ayatrohaedi. The characters and setting in accordance with the history fact to make real impression to the reader. However, there are some differences between the story and the history. This proves that the story is fiction and can not be used as a history reference. |
![]() |
No. Panggil : | S59697 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xi, 74 pages : illustration ; 28 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S59697 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20413685 |