[Pemberlakuan sistem jaminan kesehatan secara nasional, diprediksi akanmeningkatkan lonjakan kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan, baik berupadokter pribadi, klinik, puskesmas maupun rumah sakit. Agar lonjakan ini dapatterkendali dan beban layanan setiap fasilitas kesehatan dapat tetap terjagakeseimbangannya, diperlukan sistem rujukan dan regionisasi layanan kesehatan.Penelitian ini menggunakan model rujukan dan regionisasi denganmemperhatikan aspek spasial, meliputi sebaran populasi dan sebaran fasilitaskesehatan serta aksesibilitasnya. Aksesibilitas diwakili oleh waktu tempuhterpendek antara lokasi populasi dengan lokasi fasilitas kesehatan. Penentuanprioritas rujukan menggunakan indeks peluang berbasis Model Huff, denganwaktu tempuh terpendek dan ketersediaan tenaga medis (dokter, perawat, bidan)sebagai parameter ketertarikan. Cakupan wilayah studi meliputi Kota Bandung,Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat., The implementation of nation-wide health care insurance system inIndonesia, is expected to lead to a surge in access to health facility services,including private doctors, clinics and hospitals. In order to keep the high demandunder control, a referral and regionization system for health care acess isrequired.This study uses a referral and regionization modeling with attention tospatial aspects, including the distribution of the population and health carefacilities, and accessibility among them, which is represented by the shortesttravel time between population location and health care facility location.Prioritization of referrals utilizing access probability index based on Huff model,with the shortest travel time and the availability of medical personnel (doctors,nurses, midwives) as the parameter of attractiveness. Scope of the study areaincludes Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung and KabupatenBandung Barat.] |