Perencanaan lokasi dan biaya dalam pembangunan cadangan BBM nasional studi kasus Indonesia = Planning location and cost of development national fuel reserves case study Indonesia
Erik Ektyastanto;
Boy Nurtjahyo Moch., supervisor
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015)
|
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditi strategis yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak. Kebutuhan BBM untuk menggerakkan roda pembangunan nasional setiap tahunnya terus mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan GDP, serta proses industrialisasi yang berlangsung di Indonesia. Tetapi sampai saat ini Indonesia belum mempunyai Cadangan BBM Nasional.Dalam membuat Cadangan BBM Nasional diperlukan lokasi yang paling sesuai untuk menempatkan Cadangan BBM dan Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan Cadangan BBM Nasional.Dalam penentuan Lokasi Cadangan BBM Nasional factor permintaan pasar BBM terhadap penentuan Lokasi Cadangan BBM Nasional menjadi factor yang paling penting. Dan biaya terbesar akan berada di awal Pembangunan Cadangan BBM Nasional, kemudian di tahun tahun berikutnya dibutuhkan biaya yang relatif lebih kecil, kecuali apabila negara ingin meningkatkan ketahanan pasokannya dua kali lipat maka diperlukan biaya yang lebih besar. Fuel is an important strategic commodity and dominate the life of the people. Fuel needs to drive the national development each year continues to increase in line with population growth, GDP growth and industrialization process that took place in Indonesia. But until now Indonesia has not had a national fuel reserves. In making the national fuel reserves needed most suitable location to place the fuel reserves and estimate the costs involved in the construction of national fuel reserves. In determining the location of the National Fuel Reserves factor determining market demand for the fuel reserves of the National Area became the most important factor. And the biggest cost would be in the early development of the National Fuel Reserves, then in the next year will cost relatively little, except if the country wants to improve the resilience of their supply twice as much is needed a greater cost. |
T44499-Erik Ektyastanto.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T44499 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resources |
Deskripsi Fisik : | xii, 117 pages : illustration ; 28 cm. + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T44499 | 15-20-965630530 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20414266 |