[ABSTRACT High foreign ownership of domestic government bonds (GB) could generateliquidity and reduce governments? cost of borrowing. However, they also containrisk in the case of sudden reversal. This study investigates the behavior of theforeign investors in the domestic Indonesian GB market by applying the vectorauto regression (VAR) model. There are two factors that could determine foreignbehavior in the domestic GB market, namely pull (or internal) factors and push (orexternal) factors. The finding from the VAR estimation provides evidence that oilprice, as a push factor, positively drives foreign capital flows.Dynamic analysis from the Impulse Response Function (IRF) shows that theshock of foreign capital flows negatively respond to GB yield, leading indicator,and exchange rate volatility, and vice versa. However, it has a positive impact oninterest rates and vice versa. Based on its results, this study has important policyimplications, such as government intervention in the secondary market throughbuyback and debt switch, application of a minimum holding period, strengtheningthe control and supervision body, construction of a Bond Stabilization Fundframework, and promotion of project-financing bonds ABSTRAK Tingginya porsi kepemilikan asing pada Obligasi Negara (ON) domestikdapat meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya pinjaman pemerintah.Namun demikian, hal ini juga menyimpan risiko dalam hal sudden reversal.Penelitian ini mengamati perilaku investor asing di pasar ON domestik denganmempergunakan model vektor auto regresi (VAR). Dua faktor yangmempengaruhi perilaku asing di pasar ON domestik yaitu pull factor atau faktorinternal dan push factor atau faktor eksternal. Hasil temuan dari estimasi VARmenunjukkan bahwa harga minyak, sebagai faktor eksternal, secara positifmenggerakkan arus dana asing.Analisa dari hasil estimasi Impulse Response Function (IRF) menunjukkanbahwa gejolak dari arus dana asing secara negatif saling mempengaruhi yield ON,leading indicator, dan volatilitas nilai tukar, tetapi berpengaruh positif terhadaptingkat suku bunga. Berdasarkan analisa diatas, penelitian ini memiliki implikasikebijakan antara lain perlunya intervensi pemerintah di pasar sekunder melaluibuyback dan debt switch, pemberlakuan minimum holding period, memperkuatfungsi pengawasan dan supervisi, menembangkan kerangka Bond StabilizationFund (BSF), dan mempromosikan obligasi pembiayaan proyek;Tingginya porsi kepemilikan asing pada Obligasi Negara (ON) domestikdapat meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya pinjaman pemerintah.Namun demikian, hal ini juga menyimpan risiko dalam hal sudden reversal.Penelitian ini mengamati perilaku investor asing di pasar ON domestik denganmempergunakan model vektor auto regresi (VAR). Dua faktor yangmempengaruhi perilaku asing di pasar ON domestik yaitu pull factor atau faktorinternal dan push factor atau faktor eksternal. Hasil temuan dari estimasi VARmenunjukkan bahwa harga minyak, sebagai faktor eksternal, secara positifmenggerakkan arus dana asing.Analisa dari hasil estimasi Impulse Response Function (IRF) menunjukkanbahwa gejolak dari arus dana asing secara negatif saling mempengaruhi yield ON,leading indicator, dan volatilitas nilai tukar, tetapi berpengaruh positif terhadaptingkat suku bunga. Berdasarkan analisa diatas, penelitian ini memiliki implikasikebijakan antara lain perlunya intervensi pemerintah di pasar sekunder melaluibuyback dan debt switch, pemberlakuan minimum holding period, memperkuatfungsi pengawasan dan supervisi, menembangkan kerangka Bond StabilizationFund (BSF), dan mempromosikan obligasi pembiayaan proyek;Tingginya porsi kepemilikan asing pada Obligasi Negara (ON) domestikdapat meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya pinjaman pemerintah.Namun demikian, hal ini juga menyimpan risiko dalam hal sudden reversal.Penelitian ini mengamati perilaku investor asing di pasar ON domestik denganmempergunakan model vektor auto regresi (VAR). Dua faktor yangmempengaruhi perilaku asing di pasar ON domestik yaitu pull factor atau faktorinternal dan push factor atau faktor eksternal. Hasil temuan dari estimasi VARmenunjukkan bahwa harga minyak, sebagai faktor eksternal, secara positifmenggerakkan arus dana asing.Analisa dari hasil estimasi Impulse Response Function (IRF) menunjukkanbahwa gejolak dari arus dana asing secara negatif saling mempengaruhi yield ON,leading indicator, dan volatilitas nilai tukar, tetapi berpengaruh positif terhadaptingkat suku bunga. Berdasarkan analisa diatas, penelitian ini memiliki implikasikebijakan antara lain perlunya intervensi pemerintah di pasar sekunder melaluibuyback dan debt switch, pemberlakuan minimum holding period, memperkuatfungsi pengawasan dan supervisi, menembangkan kerangka Bond StabilizationFund (BSF), dan mempromosikan obligasi pembiayaan proyek;Tingginya porsi kepemilikan asing pada Obligasi Negara (ON) domestikdapat meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya pinjaman pemerintah.Namun demikian, hal ini juga menyimpan risiko dalam hal sudden reversal.Penelitian ini mengamati perilaku investor asing di pasar ON domestik denganmempergunakan model vektor auto regresi (VAR). Dua faktor yangmempengaruhi perilaku asing di pasar ON domestik yaitu pull factor atau faktorinternal dan push factor atau faktor eksternal. Hasil temuan dari estimasi VARmenunjukkan bahwa harga minyak, sebagai faktor eksternal, secara positifmenggerakkan arus dana asing.Analisa dari hasil estimasi Impulse Response Function (IRF) menunjukkanbahwa gejolak dari arus dana asing secara negatif saling mempengaruhi yield ON,leading indicator, dan volatilitas nilai tukar, tetapi berpengaruh positif terhadaptingkat suku bunga. Berdasarkan analisa diatas, penelitian ini memiliki implikasikebijakan antara lain perlunya intervensi pemerintah di pasar sekunder melaluibuyback dan debt switch, pemberlakuan minimum holding period, memperkuatfungsi pengawasan dan supervisi, menembangkan kerangka Bond StabilizationFund (BSF), dan mempromosikan obligasi pembiayaan proyek;Tingginya porsi kepemilikan asing pada Obligasi Negara (ON) domestikdapat meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya pinjaman pemerintah.Namun demikian, hal ini juga menyimpan risiko dalam hal sudden reversal.Penelitian ini mengamati perilaku investor asing di pasar ON domestik denganmempergunakan model vektor auto regresi (VAR). Dua faktor yangmempengaruhi perilaku asing di pasar ON domestik yaitu pull factor atau faktorinternal dan push factor atau faktor eksternal. Hasil temuan dari estimasi VARmenunjukkan bahwa harga minyak, sebagai faktor eksternal, secara positifmenggerakkan arus dana asing.Analisa dari hasil estimasi Impulse Response Function (IRF) menunjukkanbahwa gejolak dari arus dana asing secara negatif saling mempengaruhi yield ON,leading indicator, dan volatilitas nilai tukar, tetapi berpengaruh positif terhadaptingkat suku bunga. Berdasarkan analisa diatas, penelitian ini memiliki implikasikebijakan antara lain perlunya intervensi pemerintah di pasar sekunder melaluibuyback dan debt switch, pemberlakuan minimum holding period, memperkuatfungsi pengawasan dan supervisi, menembangkan kerangka Bond StabilizationFund (BSF), dan mempromosikan obligasi pembiayaan proyek, Tingginya porsi kepemilikan asing pada Obligasi Negara (ON) domestikdapat meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya pinjaman pemerintah.Namun demikian, hal ini juga menyimpan risiko dalam hal sudden reversal.Penelitian ini mengamati perilaku investor asing di pasar ON domestik denganmempergunakan model vektor auto regresi (VAR). Dua faktor yangmempengaruhi perilaku asing di pasar ON domestik yaitu pull factor atau faktorinternal dan push factor atau faktor eksternal. Hasil temuan dari estimasi VARmenunjukkan bahwa harga minyak, sebagai faktor eksternal, secara positifmenggerakkan arus dana asing.Analisa dari hasil estimasi Impulse Response Function (IRF) menunjukkanbahwa gejolak dari arus dana asing secara negatif saling mempengaruhi yield ON,leading indicator, dan volatilitas nilai tukar, tetapi berpengaruh positif terhadaptingkat suku bunga. Berdasarkan analisa diatas, penelitian ini memiliki implikasikebijakan antara lain perlunya intervensi pemerintah di pasar sekunder melaluibuyback dan debt switch, pemberlakuan minimum holding period, memperkuatfungsi pengawasan dan supervisi, menembangkan kerangka Bond StabilizationFund (BSF), dan mempromosikan obligasi pembiayaan proyek] |