:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Museum sejarah menurut Foucault: Studi kasus monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Rian Timadar; Irmawati Marwoto, supervisor; Noerhadi Magetsari, supervisor; Heriyanti Ongkodharma, examiner; Kresno Yulianto Soekardi, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011)

 Abstrak

Pemikiran Foucault tentang sejarah pada dasarnya ingin mengubah dua konsep sejarah yang sudah ada sebelumnya, yaitu sejarah tradisional (total history) dan sejarah yang dikembangkan oleh penganut mazhab Annales (1929" 1989). Untuk mengubah itu semua, Foucault menciptakan dua metode penulisan sejarah, yaitu arkeologi dan genealogi. Arkeologi menganalisis secara empiris atas terbentuknya diskursif historis, sedangkan genealogi menjalankan analisis kritis dan berangkai dari diskursus historis dengan melibatkan isu yang menjadi "sejarah masa kini". Metode yang diciptakan Foucault nyatanya membawa pengaruh pada praktik museum. Sejarah yang dihadirkan tidak lagi ditampilkan sebagai keseluruhan yang tetap, tidak berubah, dan telah selesai sehingga tidak mungkin dibangun kembali. Bagi Foucault, sejarah bersifat diskontinuitas dan "nonlinear".
Metode Foucault memberi efek pada cara museum memperlakukan objek, yaitu tidak lagi sebagai alat memori, akan tetapi alat berpikir produktif. Museum mempunyai power untuk mempertanyakan dan mengungkap hubungan- hubungan yang secara historis telah diwariskan. Oleh karena itu, museum memiliki potensi menegakkan kekuasaan yang lebih besar melalui ilmu pengetahuan/wacana. Dengan demikian, tesis ini membahas tentang museum sejarah menurut Foucault serta bagaimana penerapannya. Objek penelitian ini adalah studi kasus Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

Foucault thoughts about history actually want to change two preceding historical concepts, which are the total history and the concept of history developed by Annales (1929-1989). For that reason, Foucault developed two methods in the writing of history, archaeology and genealogy. Archaeology analyses empirically the establishment of the historical discursive, while genealogy does the critical and sustainable analysis of the historical discursive by implementing the issues which become the "recent history". These methods, in fact, bring some influences to the practice of Museum. The history is no longer presented as a fixed, unchangeable and finished fullness, so that it is impossible to be reconstructed. According to Foucault, history is something discontinuitical and nonlinear.
Foucault's methods affect the way of the museum in treating objects not only as a tool of memory, but also as a productive thinking instrument. The museum has power to ask and reveal the relations that historically inherited. Therefore, the museum has potency to support the greater power through science or discourse. In that intention, this thesis discusses the museum of history in Foucault's perceptions and how they are implemented. The object of this research is the case of study of the Museum of West Java People Struggle.

 File Digital: 1

Shelf
 T43924-Rian Timadar.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T43924
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xv, 107 pages : illustration; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Perpustakaan Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI. Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T43924 15-18-505846157 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20418536