ABSTRAK Aktifitas pengomposan dapat meningkatkan konsentrasi bioaerosol di udara yangdapat menimbulkan dampak kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikonsentrasi bakteri dan jamur di udara dan untuk mengetahui pengaruh suhu dankelembaban terhadap persebaran bakteri dan jamur di udara terkait pengomposanyang dilakukan di Fasilitas Pengomposan Fakultas Teknik. Dari hasil penelitiandiketahui bahwa persebaran konsentrasi bioaerosol berturut-turut untuk bakteri grampositif, bakteri gram negatif, dan jamur pada titik uji ke-1 berkisar antara 123,7hingga 4699,6 CFU/m3, 0 hingga 17,67 CFU/m3, dan 212,0 hingga 1484,1 CFU/m3,pada titik uji ke-2 berkisar antara 141,3 hingga 2402,8 CFU/m3, 0 CFU/m3, dan 300,4hingga 1042,4 CFU/m3, sedangkan pada titik uji ke-3 berkisar antara 17,7 hingga2102,5 CFU/m3, 0 CFU/m3, dan 53,0 hingga 1802,1 CFU/m3. Konsentrasi inimelebihi standar terkait. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan penanganan untukmengurangi konsentrasi bioaerosol yang terpapar ke manusia. ABSTRACT Composting process can increase bioaerosol concentrations that can cause healtheffect on human. The objectives of this research are to study bioaersol concentrationand temperature and humidity factors bioaerosol concentration regarding food andleaves waste composting in Composting Facility – Faculty of Engineering. This studyfound that bioaerosol concentration of gram positive bacteria, gram negative bacteria,and fungi on 1st sampling location about 123,7 to 4699,6 CFU/m3, 0 to 17,67CFU/m3, and 212,0 to 1484,1 CFU/m3, on 2nd sampling location about 141,3 to2402,8 CFU/m3, 0 CFU/m3, and 300,4 to 1042,4 CFU/m3, and on 3rd samplinglocation about 17,7 to 2102,5 CFU/m3, 0 CFU/m3, and 53,0 to 1802,1 CFU/m3. Thisconcentration are higher than related standard. Therefore, we need to do somehanding technique to reduce bioaerosol exposure to human |