Memasuki era teknologi informasi, penyebaran pesan agama (tausyah) menemukan pola baru, salah satunya dengan memanfaatkan layanan text messaging berbasis telepon seluler atau smartphone. Dengan menggunakan studi kasus, tulisan ini menyoroti layanan SMS Tauhid yang menggunakan jargon ?dakwah berbasis teknologi? dalam perspektif teknokultur sehingga menggambarkan SMS Tauhid sebagai salah satu fenomena teknoreligion. Dalam perspektif ini, fenomena teknoreligion tidak hanya dilihat sebagai fenomena teknologi yang menjadi solusi praktis agama agar tetap mendapat tempat bagi masyarakat modern, tetapi juga mengungkap peran teknologi dalam mewujudkan salah satu doktrin mendasar Islam sebagai missionary religion. SMS Tauhid memperlihatkan fenomena teknoreligion paling tidak dalam dua hal, yaitu pertama SMS Tauhid berpotensi memperluas peran teknologi media dalam menstrukturkan perilaku agama masyarakat modern, khususnya dalam memperoleh pesan agama. Kedua, SMS Tauhid menggambarkan fenomena ?pendelegasian? wewenang pihak otoritas agama atas teknologi sehingga menggambarkan relasi yang bersifat negosiatif antara agen manusia dan agen teknologi. |