:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pola perkembangan gangguan hutan di kawasan Taman Nasional Bali barat = The evolvement pattern of forest encroachment in area of West Bali National Park

Budi Prasetyo Nugroho; Triarko Nurlambang, supervisor; Tambunan, Mangapul Parlindungan, examiner; Jarot Mulyo Semedi, examiner; Tjiong, Giok Pin, examiner ([Publisher not identified] , 2016)

 Abstrak

Penelitian ini menggunakan metode gabungan khususnya explanatory mixed methods design, yaitu menggunakan metode kuantitatif pada tahap awal, lalu ditindaklanjuti dengan metode kualitatif untuk memperkuat temuan. Terdapat beberapa faktor penyebab gangguan hutan di Kawasan Taman Nasional yang dibedakan menjadi penyebab tidak langsung, langsung dan geografis serta bentuk gangguan hutan. Pengelolaan hutan yang keliru, intervensi kebijakan yang keliru, kemiskinan dan rendahnya perkembangan sosial merupakan faktor penyebab tidak langsung gangguan hutan. Kemudian eksploitasi berlebih, pekerjaan dan subsisten merupakan faktor penyebab langsung gangguan hutan. Adapun faktor geografis seperti akses darat dan laut serta kedekatan dengan permukiman merupakan penyebab geografis gangguan hutan. Terdapat beberapa bentuk gangguan yang terjadi seperti pencurian kayu, perambahan, penggembalaan, pertanian dalam hutan dan perburuan hewan tersebar di berbagai desa dengan tingkat gangguan hutan tertinggi berada di Desa Sumberkelampok. Masing-masing penyebab dan bentuk gangguan hutan memiliki keterkaitan tersendiri. Pola perkembangan gangguan hutan mengikuti aksesibilitas yang terdapat di hutan yang mengarah ke hutan penyangga, kemudian ke hutan inti (TNBB). Proses dimulai dengan adanya pembalakan liar di hutan penyangga, kemudian lahan kosong hasil pembalakan liar ditanami palawija dibarengi dengan aktivitas penggembalaan di hutan penyangga, kemudian perambahan dan pencurian kayu mulai terjadi di hutan inti (TNBB).

This study uses an explanatory mixed methods design, which uses quantitative methods at an early stage, then followed up with a qualitative method to strengthen the findings. There are several factors of forest encroachment in West Bali National Park area which is divided into indirect cause, direct cause and geographical cause as well as the form of forest encroachment. There are several indirect factor of forest encroachment specifically mistaken of forest management, mistaken policy interventions, poverty and low social development; and direct factors of forest encroachment specifically over exploitation, work and subsistence. The geographical factors such as accesibility in mainland and coastal area, proximity to settlements is a geographical causes of forest encroachment. The form of encroachment such as logging, encroachment, grazing, farming and hunting animals in the forest are scattered in various villages with the highest levels of forest encroachment in the Sumberkelampok Village. Patterns of forest encroachment followed the development of accessibility contained in the woods that leads to the buffer zone of forest, then into the forest core (TNBB). First illegal logging take place in the forest buffer, second empty land planted with crops, third the grazing activity appear at buffer forest, and then illegal logging began to enter forest core (TNBB).

 File Digital: 1

Shelf
 S62389-Budi Prasetyo Nugroho.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S62389
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2016
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xv, 206 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S62389 14-17-638228185 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20422573