Perkembangan televisi komunitas sebagai public sphere menghadapi dominasi market dalam industri televisi : studi kasus PAL TV Palmerah, Jakarta Barat = Development of community television as public sphere against market domination in television industry : case study on PAL TV Palmerah, Jakarta Barat
Imam Khanafi;
Dody Prayogo, supervisor; Ira Dewantari; Paulus Wirutomo, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015)
|
ABSTRAKTesis ini menggunakan model hubungan State, Market & Society untuk melihat bagaimana media televisi komunitas sebagai public sphere coba dikembangkan dibawah tekanan dominasi televisi komersial nasional dalam industri televisi, serta kecenderungan penerapan kebijakan penyiaran yang masih lemah oleh negara. Hasilnya sebagaimana diperkirakan, prospek perkembangan televisi komunitas masih suram dan jauh dari gambaran sebagai sarana pemberdayaan yang efektif terhadap khalayak. Televisi komunitas sebagai media alternatif hanya ibarat sapu kecil dan ringkih dihadapan gunungan sampah visual yang dihasilkan sebagai ekses dominasi market dalam industri televisi. Secara sosiologis televisi komunitas bisa menjadi media tempat interaksi dan tempat bertemunya kepentingan dan makna bersama warga komunitas. Idealnya, dengan demikian televisi komunitas bisa menjadi public sphere karena eksistensinya ditentukan oleh partisipasi warganya. Namun, sebagaimana juga yang terjadi pada kasus PAL TV, karena kondisi eksternal sosio-kultural masih kurang mendukung, ditambah kelemahan internal manajemen penyiarannya, televisi komunitas masih kurang signifikan peran dan sumbangannya terhadap tugas-tugas pemberdayaan khalayak. ABSTRACTThis Tesis uses relationship model of State, Market & Society to study how the community television is developed under constraint of domination of national commercial television in television industry, and also about the weak implementation of broadcasting policy by state. As the predicted result, prospect of community television development has uncertainty and far from the image as an effective tool to empower audience. Community television as an alternative media is just like a wisk broom against a bulk of visual rubbish produced by market whose dominance in television industry. Sociologically, community television is suitable to be a medium where the interaction of common interests and meanings among community members can be realized. Ideally, thus community television can be a public sphere due to its existence determined by community members? participation. However, as happened on PAL TV, due to its external socio-cultural environment which still unsupporting, and its internal broadcasting management which still weak, community television has unsignificant role and contribution on audience empowerment tasks. |
T45001-Imam Khanafi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T45001 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 119 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T45001 | 15-17-769441034 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20423165 |