ABSTRAKPemerintah dan otoritas keuangan di Indonesia telah mengimplementasikan program-program inklusi keuangan melalui serangkaian inisiatif termasuk meluncurkan produk basic saving, TabunganKu. Hal ini dilakukan dalam rangka upaya untuk memperluas jangkauan produk dan jasa pasar keuangan ke seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam kenyataannya, minat masyarakat terhadap produk TabunganKu relatif rendah akibat kurang efektifnya programprogram edukasi keuangan. Selanjutnya, paper ini akan menganalisis dampak dari program literacy keuangan terhadap keputusan masyarakat untuk membuka rekening TabunganKu.Hasil dari studi ini menunjukan, secara umum program literacy keuangan memiliki keterkaitan yang erat dengan keinginan masyarakat untuk membuka rekening TabunganKu. Meski demikian, literacy keuangan bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keputusan masyarakat untuk membuka rekening TabunganKu. Lebih lanjut, program-program literacy keuangan hanyalah berdampak pada masyarakat berpendidikan rendah namun relatif tidak berdampak pada masyarakat berpendidikan tinggi. Selanjutnya, keputusan masyarakat untuk membuka rekening TabunganKu juga dipengaruhi oleh fitur-fitur yang terdapat pada produk TabunganKu. Beberapa fitur diperkirakan akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan produk TabunganKu seperti fitur ATM dan kesesuaian dengan layanan branchless banking. Sejalan dengan itu, untuk meningkatkan efektivitas program, program literasi keuangan sebaiknya difokuskan pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu seperti kaum muda, UMKM, dan masyarakat miskin disertai dengan koordinasi yang lebih baik diantara institusi-intitusi terkait. ABSTRACTIn response to financial institutions in Indonesia not serving all areas of the population, the government and the financial authority have implemented a financial inclusion program that has several initiatives, including the launch of a basic savings account, TabunganKu. However, evidence shows that demand for TabunganKu is relatively low because of the lack of effective financial education programs. Therefore, this study will examine the effect of financial literacy programs on people?s decision to open a TabunganKu account.The findings show that financial literacy is strongly related to the willingness to open a TabunganKu account. However, financial literacy does not exclusively affect people?s decision to open a TabunganKu account. In some simulations, financial training and financial education only affect low- educated people but do not have a strong impact on highly educated people. Decision-making is also impacted by the type of features this account offers. Some improvements such as providing ATMs and compatibility with branchless banking will make TabunganKu more attractive to customers. In addition, improvements to financial literacy programs by targeting particular groups of people such as youth groups, MSMEs and the poor with customized financial training will enhance their ability to gain access to finance. Also in order to achieve maximum effectiveness, financial literacy programs need better coordination among related institutions. |