:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Pembuktian kritik di balik lukisan bergaya mooi indi = Criticism argumentation behind mooi indi paintings in Dutch East Indies

Lutesha; Barbara Pesulima, supervisor ([Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia], 2016)

 Abstrak

Mooi Indië merupakan salah satu gaya lukisan di Hindia-Belanda yang terkenal di zaman penjajahan Belanda.
Istilah Mooi Indiëdipakai S. Sudjojono untuk mengejek pelukis Hindia-Belanda, karena mereka melukiskan
pemandangan yang indah disaat Hinda-Belanda sedang sulit karena dijajah. Mooi Indië memiliki objek
keindahan dan kekayaan alam.Muncul kritik-kritik yang menentang gaya Mooi Indië, karena gaya ini tidak
sesuai dengan realita. Terbentuknya PERSAGI, Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia, adalah awal dari
kontradiksi terhadap gaya ini. Sudjojono menginginkan seni rupa kembali ke realisme, karya seni yang sesuai
dengan realita kehidupan. Terdapat bukti dari beberapa seniman yang memproduksi lukisan Mooi
Indiëbersamaan dengan perang ataupun peristiwa bersejarah yang penting, seakan-akan mereka tidak peduli
dengan penjajahan Belanda yang kejam. Namun, Sudjojono yang melihat secara langsung deritanya masyarakat
pribumi melontarkan kritik terhadap Mooi Indië. Dapat disimpulkan bahwakritik untuk lukisan Mooi
Indiëmemang betul adanya jika dilakukan penyesuaian tahun pembuatan lukisan dengan peristiwa yang terjadi
di Hindia-Belanda.

Mooi Indië was one of the most popular painting styles in the Dutch East Indies era. The term "Mooi Indië" was
XVHGE\66XGMRMRQRWRPRFN'XWFK(DVW,QGLHV¶SDLQWHUVEHFDXVHWKH\SDLQWHGEHDXWLIXOODQdscape while being
colonized by the Dutch. The characteristics of the paintings were the beauty and diversity of natural resources
of Dutch East Indies. There were a lot of criticism against Mooi Indië because the works were contradictory to
the reality. TKHHPHUJHQFHRI3(56$*,ZDVWKHEHJLQQLQJRIWKLVVW\OH¶VFRQWUDGLFWLRQ6XGMRMRQRZDQWHGDUWWR
return to realism, artwork that represents reality. There are evidence of several artists who produced Mooi
Indië along with war or other significant historical events, as if they were not concerned with the Dutch
colonial. However, Sudjojono who saw firsthand the misery of indigenous people, immediately criticized Mooi
Indië. It can be concluded that the criticism truly existed based on the year of the paintings production with
several events that took place in the Dutch East Indies.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Lutesha.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia], 2016
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : lib ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource (rdacarries)
Deskripsi Fisik : v, 23 page : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI,
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-22-52817739 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20424262