Independensi Mahkamah Konstitusi dalam Proses Pemakzulan Presiden dan atau Wakil Presiden
([Publisher not identified]
, [Date of publication not identified]
)
|
Sudah digariskan dalam konstitusi, bahwa mahkamah konstitusi mempunyai satu kewajiban, yakni memutus pendapat DPR tentang pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden. Kewajiban yang diberikan konstitusi ini untuk membuktikan kalau Indonesia adalah negara hukum. Meskipun Mahkamah Konstitusi menjadi bagian dalam proses pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden, tetapi kewajiban ini diragukan independensinya oleh publik, karena faktor rekruitmen hakim-hakim Mahkamah Konstitusi. Kalaupun mereka ini berhasil menjatuhkan vonis bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti bersalah melanggar hukum, belum tentu putusannya mutlak mengikat kewenangan majelis permusyawaratan rakyat. |
No. Panggil : | JK 11 (1-4) 2014 |
Subjek : | |
Sumber Pengatalogan : | |
ISSN : | 18297706 |
Majalah/Jurnal : | Jurnal Konstitusi 11 (1-4) 2014. Hal. : 672-692 |
Volume : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Akses Elektronik : | |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 4 R. Koleksi Jurnal |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
JK 11 (1-4) 2014 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20424995 |