Mao dan perubahan sosial di pedesaan cina 1949-1959: kebijakan-kebijakan untuk menuju masyarakat baru
Priyanto Wibowo;
Abdullah Dahana, promotor; Leirissa, Richard Zakarias, co-promotor; I Ketut Surajaya, examiner; Maswadi Rauf; Susanto Zuhdi, examiner; Saleh A. Djamhari, examiner; Tjung, Ju Lan, examiner
([Publisher not identified]
, 2006)
|
ABSTRAK Studi ini merupakan studi tentang kondisi dan situasi di pedesaan Cina yang berubahtotal sejak Mao bersama dengan PKC mengambil alih kekuasaan di Cina pada tahun1949. Namun sebenarnya perubahan sudah terjadi jauh sebelum tahun 1949, yaitu ketikaPKC mulai berdiri pada tahun 1921 dan sejak saat itu konsep-konsep pembangunanmasyarakat sosialis mulai diperkenalkan dan dipraktekkan. Selama sepuluh tahun sejaktahun 1949 hingga tahun 1959, perubahan tidak hanya terjadi pada tataran sistem politikdan pemerintahan, namun yang lebih penting lagi adalah perubahan pada sistem sosialyaitu dengan berubahnya institusi-institusi sosial serta perubahan struktur sosial danperan sosial dengan berubahnya mekanisme dalam masyarakat. Dalam studi ini, untuk menggambarkan terjadinya perubahan sosial sebagai dampakdari kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh PKC dimana kebijakan tersebut berakardari pikiran-pikiran Mao, digunakan teori sosial Talcott Parsons. Teori sosial Parsonsdalam bukunya The Social System (1951) pada intinya menyebutkan bahwa sistem sosialsangat bergantung pada sistem budaya. Jika sistem budaya berubah, maka perubahan jugaakan terjadi pada sistem sosial. Perubahan sistem sosial baru akan terjadi jika terjadiperubahan dalam sistem budaya. Dalam konteks ini maka yang terjadi di pedesaan Cinapada kurun waktu tersebut adalah sebuah perubahan sosial yang mengikuti perubahanbudaya setelah masuknya paham Mantisme-Leninisme yang menggantikan sistembudaya Konfusianis. Proses perubahan itu sendiri akan dijelaskan dengan menggunakanbeberapa teori antara lain adalah teori modernisasi dari David Apter, Giddens yangmenekankan aspek kehidupan sosial sebagai suatu episode yang berarti memiliki awaldan akhir yang dapat dikenali serta Piotr Sztompka dengan FungsionalismeStrukturalnya, sementara untuk menjelaskan bentuk-bentuk aksi yang terjadi digunakanteori Collective Actionnya Charles Tilly. Ada beberapa tahap terjadinya perubahan sosial di pedesaan Cina dalam kurun waktuantara tahun 1949 sampai tahun 1959. Mao memulai rekayasa sosialnya denganmengadakan Gerakan Land Reform pada tahun 1950, Ialu Kolektivisasi serta mencapaipuncaknya pada pembentukan Komune Rakyat pada tahun 1958. Dalam periode inilahterjadi perubahan sosial yang begitu besar. Masyarakat Cina tradisional yang dengan teoriApter (1967) dapat di lihat sebagai masyarakat yang memiliki tiga tipe sfratifikasi yaitumenyangkut kasta, kelas dan status, melalui organisasi Komune Rakyat telah menjadisebuah rnasyarakat yang harus hidup bersama secara komunal dalam struktur dan fungsiyang baru. |
![]()
|
No. Panggil : | D651 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2006 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | iv, 445 pages : illustration ; 29 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
D651 | 07-17-373860704 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20425424 |