:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Pemberlakuan pedoman pembuatan Visum Et Repertum (VER) korban hidup dan Trauma-Related Injury Severity Score (TRISS) untuk meningkatkan kualitas VER. Upaya menanggulangi kelemahan VeR dengan meningkatkan kualitas bagian penberitaan dan kesimpulan

Herkutanto; Aryono D. Pusponegoro, promotor; Syeokri Erfan Kusuma, co-promotor; Adang Bachtiar, co-promotor; Agus Firmansyah, examiner; Loeby Luqman; Amal Chalik Sjaaf, examiner; Endang Susalit, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Latar Belakang: Penelitian pendahuluan pada tahun 1999-2000 menunjukkan bahwa kualitas VeR kecederaan pada korban hidup di DKI Jakarta masih rendah. Padahal VeR ini merupakan jenis pelayanan yang banyak dibutuhkan oteh masyarakat Faktor pengetahuan tentang struktur VeR, keterampilan rnembuat interpretasi medikolegal atas kecederaan dan belum diterapkannya metode skoring atas kecederaan tampaknya memegang peran penting. Sumber rendahnya kualitas VeR adalah pada bagian pemberitaan dan kesimpulan yang memiliki bobot lebih dalam kepentingan medikolega|. Oleh karena itu diperlukan intervensi sebagai upaya perbaikan pada kedua bagian tersebut.
Tujuan: Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pemberian buku pedoman dan pelatihan ?Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal", pemberlakuan metode TRISS kepada para dokter yang bekerja di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit di DKI Jakarta, dan kesahihan ?Metode Skoring Berdasarkan Kelengkapan Struktur VeR" untuk menilai kualitas VeR dalam praktek sehari-hari.
Subyek Penelitian dan Metode: Untuk menguji efektivitas pemberlakuan buku panduan ?Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal? beserta pelatihannya, desain yang diambil adalah ?randomized controlfed trial", sedangkan untuk mengetahui dampak pemberlakuan metode TRISS terhadap kualitas bagian kesimpulan VeR, desain yang diambil adalah before-and-after test. Populasi penelitian adalah dokter umum yang bekerja di UGD di rumah sakit umum di DKI Jakarta, sedangkan subyek penelitian adalah dokter umum UGD yang mengikuti pelatihan pemberlakuan buku pedoman penyusunan VeR dan metode TRISS. Jumlah subyek yang dihitung dengan rumus besar sampel untuk dua kelompok yang tidak berpasangan adalah 20 orang untuk setiap kelompok (A dan B). Kelompok A mendapat buku pedoman dan pelatihan "Penyusunan VeR dengan Orientasi Medikolegal?, sedangkan kelompok B mendapat buku pedoman tanpa pelatihan. Semua subyek penelitian kemudian mandapat pedoman dan pelatihan "Teknik Penetapan Kualitikasi Luka dengan Metode TRISS". Variabel tergantung pada penelitian ini adalah skor bagian pemberitaan dan bagian kesimpulan VeR dengan variabel bebas pemberlakuan buku pedoman, dengan atau tanpa pelatihan, serta metode TRISS. Analisis data dilakukan secara deskriptif maupun korelatif dengan Mann-Whitney U test dan Wilcoxon's signed rank test jika data tidak mengikuti kurva distribusi normal. Nilai p dianggap bermakna bila kurang dari 0,05.
Hasil Penelitian: Sebanyak 48 orang dokter umum dari 28 rumah sakit umum di DKI Jakarta diikutkan sebagai subyek penelitian. Dua ofang dikeluarkan dari analisis karena tidak memenuhi kriteria "lama menjadi dokter" minimal dua tahun. Dari 44 orang, 23 orang (54,5%) secara acak ditempatkan dalam kelompok A, sedangkan 21 orang lainnya dalam ketompok B. Rerata lama menjadi dokter adalah 11,2 tahun (rentang: 2 - 28 tahun. Pengalaman bekerja di UGD adalah kurang dari satu tahun sampai 27 tahun. Pada pre-test, tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok A dan B untuk variabel rerata skor bagian pemberitaan (3,03 ± 1,97 vs 2,70 ± 0,71; p=0,205), kesimpulan (3,71 ± 1,97 vs 3,18 ± 2,04; p=0,669), dan skor VeR tota1 (42,138 kurang lebih 14.52% vs 38,39 ± 12,21%; p=0,280). Pada post-test, semua kelompok memperlihatkan peningkatan bermakna dibandingkan pre-test, pada baik pada rerata skor bagian pemberitaan (2,87 ± 0,79 vs 4,33 ± 0,85; p<0,001), kesimpulan (3.45 ± 2,00 vs 7,19 ± 1,83; p<0,001) maupun skor VaR total (39,138 ± 13.60% vs 72,71 ± 13,1-4%; p<0,001). Namun tidak ada perbedaan bermakna antara skor yang dihasilkan oleh kelompok A dan B baik pada bagian pemberitaan (4,27 ± 0,80 vs 4,39 ± 0,49; p=0,741), kesimpulan (7,30 ± 2,04 vs 7,08 ± 1,84; p=0,632), maupun skor VeR total (72,91 ± 14,96% vs 72,53 ± 11,51%; p=0,789). Satelah pelatihan metode TRISS, terdapat peningkatan yang bermakna pada rerata skor bagian kesimpulan (7.11 ± 1,90 vs 9,05 ± 1,89; p=0,001) dan skor VeR total (72,71 ± 13,14% vs 82,75 ± 12,13%; p=0,001). Hasil uji korelasi antara rarata nilai matode skoring berdasarkan kelengkapan struktur VeR dan rarata nilai metode Visual Analogue Scale (VAS) memperlihatkan korelasi yang kuat baik pada semua bagian VeR maupun VeR secara total (r > 0.7 dengan Pearson's correlatfon test).
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberlakuan buku pedoman "Penyusunan VaR dengan Orientasi Medikolegal" yang didasarkan pada kelengkapan struktur VeR kepada para dokter yang bekerja di UGD rumah sakit di DKI Jakarta dapat meningkatan skor kualitas bagian pemberitaan VeR tanpa diperlukan suatu pelatihan khusus. Pemberlakuan metode ?TRlSS" disertai dengan pelatihannya dapat meningkatan skor kualitas bagian kesimpulan VeR. Metode skoring berdasarkan kelengkapan unsur-unsur dalam struktur VeR yang dapat diterapkan unluk menilai kualitas VeR dalam praktek sehari-hari secara lebih objektif dibandingkan dengan metode VAS.

Background: Preliminary study conducted in 1999-2000 revealed that the quality of medicolegal report for living victims in DKI Jakarta was still low. ln fact, this kind of medicolegal report is frequently needed by the society. Factors on the knowledge of medicolegal report structure, the skill of medicolegal interpretation of injury and the lack of trauma scoring method in injury cases are thought to play an important role to the quality of medicolegal reports. indeed, the low quality of medicolegal reporting lies on its body and conclusion parts. Therefore, an intervention is needed to improve the quality of both parts.
Objectives: The objectives of this study were to assess the effectiveness of guidelines and training on "The Medicolegal Report Writing with Medicoiegal Orientation? and the use of TRlSS method to emergency unit medical doctors to increase the quality of medicolegal report writing, and the validity ol ?The Medicolegal Report Structure-Based Scoring Method" to assess the quality of medicolegal report in daily practice.
Subjects and Method: The design ot study to test the effectiveness of guidelines and training on "The Medicolegal Report Wn`ting with Medicolegal Orientation" is randomized-controlled trial, whereas the design to know the effect of applying TRlSS method on the quality of medicolegal report conclusion is before-and-after test. The study population was general practitioners (GPs) who worked in the Emergency Unit in public or private hospitals in DKl Jakarta, whereas the subjects of this study were those who attend both of the training programs. The number of subjects, which has been calculated with sampling equation for two-independent groups, was 20 people for each group (A and B). Group A received guidelines and training on "The Medicolegal Report Writing with Medicolegal Orientation", whereas Group B received guidelines only. All study participants then received guidetines and training on ?The Technique of Wound Qualification with TRlSS Method". The dependent variable in this study was the scores of the body and conclusion parts of medicolegal report, whereas the independent variables included the use of guidelines, with or without training, and the TRlSS method. Descriptive and corretative data analyses were done with the Mann-Whitney U test and Witcoxon?s signed rank test if the data distribution were not normal. The p value less than 0.05 was considered significant.
Study Results: As many as 46 GPs from 28 hospitals in DKI Jakarta was recruited as the study subjects. Two of them were excluded because they did not fit the criterion on ?practice experience? for at least two years. From the rest 44 GPs, 23 people (54.5%) were randomized into Group A and the other 21 people into Group B. The mean of ?practice experience" was 11.2 years (2- 28 years). The working experience in Emergency Unit was less than a year to 27 years. At pre-test, there is no signilicant difference between Group A and B in the mean score of medicolegal report's body (3.03 ± 1.97 v 2.70 ± 0. 71; p=0.205), conclusion (3.71 ± 1.97 v 3.18 ± 2.04; p=0.669), and total score (42.38 ± 14.52% v 36.39 ± 12.21 %, p=0.280). At post-test, all groups showed a signihcant increase compared to the pre-test scores, either in the mean score of medicolegal report?s body (2.87 ± 0.79 v 4.33 ± 065; p<0.001), conclusion (3.45 ± 2-00 v 7.19 ± 1.83; p<0.001) or total score (39.38 ± 13.60% v 72.71 ± 13.14%; p<0.001). Howeven there is no significant difference between the results from Group A and Group B either in the mean score of medicolegal report?s body (4.27 ± 0.80 v 4.39 ± 0.49; p=0.741), conclusion (7.30 ± 2.04 v 7.08 ± 1.64; p=0.632), or total score (72.91 ± 14.96% v 72.53 ± 11.51%; p=0. 789). After the training of TRlSS method, there was a signiHcant increase in the mean score of medicolegai report conclusion (7.11 ± 1.90 v 9.05 ± 1.89,' p=0.001) and total score (72.71 ± 13.14% v 82.75 ± 12.13%; p=0,001). The result of correlation test of medicolegat quality mean scores by using ?The Medicolegal Report Structure- Based Scoring Method? and Visual Analogue Scale (VAS) method showed a strong correlation in ail parts of medicolegal reports or the total report (r > 0,7 with Pearson 's correlation test).
Conclusion: The study concluded that the use of guidelines of ?The Medicolegal Report Writing with Medicolegal Orientation", which were based on the complete structure of medicolegai report to GPs who worked in Emergency Unit in hospitals in DKI Jakarta, increase the quality score of medicolegal report's body without special training. The use of TRlSS method, with its relevant training, increases the score of medicolegal report's conclusion. The scoring method, which was based on the complete structure of medicolegal report's elements, could be applied to assess the quality of medicolegal reporting in daily practice, mor objectively than the VAS method.

 File Digital: 2

Shelf
 D713-Ringkasan.pdf :: Unduh
 D713-Herkutanto.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : D713
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xxi, 160 pages ; 29 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D713 07-17-163870121 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20425693