ABSTRAK Pendahuluan: Hendaya kognitif non demensia (HKND) merupakan kondisi prademensiayang perlu dideteksi pada kelompok 'brain at risk?, terutama penyandang DM tipe 2.Demensia akan menjadi masalah epidemik karena tingginya laju pertumbuhan usia lanjut,sementara saat ini belum ada terapi yang menyembuhkan (cure). Umumnya HKND akanberkembang menjadi demensia dalam waktu 5 - 6 tahun. Saat ini belum ada pedomanstandar untuk diagnosis HKND dan belum diketahui faktor risiko yang berperan padaHKND. Hal tersebut mendorong dilakukarmya penelitian untuk mendapatkan modelprediksi HKND dengan membandingkan kelompok terpajan DM dan non-DM denganpendekatan klinis, psikometrik dan MR Spektroskopi.Subyek dan metode: Terhadap 199 subyek telitian (88 DM, 85 non-DM dan 26 TGT)berusia 45 - 75 tahun dengan pendidikan minimal tamat SMP, dilakukan serangkaianevaluasi klinis, psikometrik dan radiologik (desain potong lintang, analitik kornparatit).Diagnosis HKND mengacu pada evaluasi DSM IV, CDR, TMIG, GDS, MMSE dan hasiltes ROCF, TMT B, dig!! backward, CDT dan verbal fluency caregory. Data klinisdiperoleh dari rekam medis dan hasil pemeriksaan Jaboratorium. MR Spektroskopidilakukan di gims singulat posterior dengan MRI 1,5 Tesla, TE 35 ms.Hasil: Model prediksi HKND yang terbentuk dari analisis multivariat terdiri dad 6variabel yaitu DM Tipe 2, dislipidemia, gangguan deprsi, tes ROCF, TMT B dan digitbackward. Tes ROCF mempunyai peran terbesar sebagai prediktor I-IKND. Dalam telitianini dikembangkan model deteksi HKND dengan sistem skor untuk memudahkan aplikasiklinis selain model dengan perhitungan probabilitas. Uji diagnoslik model skormenunjukkan sensitivitas dan spesititas yang baik.Bagi penyandang DM Tipe 2, probabilitas HKND ditentukan oleh hasil tes ROCF, TMTB dan skor fungsi kemandirian individu (TMIG). Profil psikometrik yang menunjukkangangguan sirkuit subkortikal-frontal ini ditunjang oleh temuan lesi subkortikal (52 %) danatrofi sentral (33 %). Pada evaluasi MRS, subyek HKND mempunyai rerata rasioNAA/Kr yang rendah, ml/Kr dan kolin/Kr yang tinggi.Simpulan: Deteksi prademensia pada kelompok berisiko dapat dilakukan dalam praldikdengan menghitung skor HKND dan persentase probabilitasnya bila diketahui kondisiklinis dan hasil tes psikometrik spesifik. Kondisi depresi, DM Tipe 2 dan dislipidemiamerupakan faktor risiko yang dapat dihindari dan dikelola agar individu tidak mengalamihendaya kognitif yang lebih berat (demensia). Abstract Introduction: Cognitively Impaired Not Demented (CIND) is a predementia state among?brain at risk? population such as people with type-2 diabetes mellitus. Detection of CINDis very important because dementia has been reach an epidemic problem due to theincreasing number of aging population, meanwhile until now there are still no cure fordementia. Most CIND will develop to dementia within 5 - 6 years. The standard criteriafor CIND and its risk factors have not yet been identified. Therefore in this study wedevelop a prediction model of CIND through clinical approach, psychometric andMR- Spectroscopy in person with and without type-2 diabetes mellitus.Subject and methods: The study was done in Jakarta. One hundred ninety nine subjects(88 with DM, 85 non-DM and 26 IGT) age 45 - 75 years who at least graduated juniorhigh school were involved in the study (cross-sectional, comparative analytic). CINDdiagnosis was made clinically according to DSM IV, CDR, TMIG, GDS, MMSE andspecific psychometric tests (ROCF, TMT B, digit backward, CDT and verbal fluencycategory). Clinical data were obtained from medical record and laboratory tests. MR-Spectroscopy was made in posterior cingulate voxel gyms (MRI 1.5 Tesla, TE 35 ms).Result: Multivariate analysis revealed CIND prediction model that consists of 6 variablesas follow: type-2 DM, dyslipidemia, depression, ROCF test, TMT B, and digit backward.ROCF test was the Strongest predictor of CIND. In this study, besides the probabilitymodel we also have developed CIND scoring system for clinical application, whichshowed good sensitivity and specificity in statistical diagnostic test.The probability of CIND among diabetics (VCIND) was determined by 2 specificcognitive tests (ROCF and TMT B) and higher functional capacity TMIG questioner. Thepsychometric profile of VCIND showed subcortical-frontal circuit dysfunction that mightbe related to subcortical lesion (52 %) and central atrophy (33 %) findings in MRI. Meanof NAA/Kr ratio was low among CIND, but ml/Kr and Cho/Kr were high.Conclusion: Predementia detection among brain at risk population can be done inpractice by calculating the score of CIND model prediction if the clinical condition andspecific psychometric tests were reported. Type-2 DM, depression and dyslipidemia aremodifiable dementia risk factors which can be managed to avoid severe cognitiveimpairment. |