:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Pengaruh manajemen informasi dan determinan lain terhadap harga saham, initial return dan kinerja saham jangka panjang: studi empiris perusahaan Go Publik di BEJ

Dwi Martani; Wahjudi Prakarsa Benjamin, promotor; Sembel, Roy Hendra Michael, co-promotor; Wahjudi Prakarsa Benjamin, co-promotor; I Gusti Ngurah Agung, examiner; Indra Widjaja, examiner; Budi Seotjipto, examiner; Manao, Hekinus, examiner ([Publisher not identified] , 2004)

 Abstrak

ABSTRAK
Disertasi ini bertujuan untuk melihat pengaruh hubungan manajemen informasi terhadap
harga saham (harga penawaran, harga saham saat listing), initial return dan kinerja saham
dalam jangka panjang. Manajemen informasi diukur dengan menggunakan variabel indek
pertumbuhan penjualan sebelum IPO, indek pertumbuhan penjualan sebelum dan sesudah
IPO dan pergantian auditor. Untuk melihat pengaruh hubungan tersebut digunakan data
empiris di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1989 - 2000.
Anomali IPO dalam bentuk initial retuns positif dan penurunan kinerja saham jangka
panjang merupakan obyek studi yang banyak digali oleh para peneliti (Mardiyah 2003,
Sembel 1996, Ritter 1991). Salah satu alasan yang diberikan atas anomali tersebut adalah
praktek window dressing yang dilakukan atas laporan keuangan yang disampaikan
sebelum IPO (Jain dan Kini 1994). Gumanti (2002) menemukan adanya manajemen laba
yang terjadi pada periode dua tahun sebelum IPO. Teoh et al. (1998) membuktikan
adanya hubungan positif antara rnanajemen laba dengan initial return dan penurunan
kinerja jangka panjang. Ukuran manajemen laba yang digunakan adalah discretionary
accrual dengan menggunakan model Jones (1991) yang dimodifikasi.
Kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam disertasi ini merupakan sintesis dari dari
beberapa teori IPO yang pemah diteliti oieh penelitia sebelumnya. Berdasarkan hasil
penelitian Jain dan Kini (1994), disertasi ini mengasumsikan pemsahaan sebelum IPO
melakukan manajemen informasi untuk memperbagus laporan keuangan. Tujuan
manajemen inforrnasi ini adalah diperolehnya harga penawaran yang lebih tinggi dari
nilai intrinsik perusahaan. Namun karena infomasi yang diberikan tidak mencerminkan
nilai intrinsik perusahaan maka emiten akan menetapkan harga saham di bawah nilai
informasi yang diberikan. Investor yang tidak menyadari adanya manajemen informasi
tersebut menetapkan harga saham berdasarkan inforrnasi yang tersedia dan informasi lain
yang ada di pasar yang belum diperhitungkan dalam menetapkan harga penawaran.
Akibatnya akan muncul initial return positif. Dalam jangka panjang investor akan
melakukan penyesuaian penilaian saham berdasarkan inforrnasi dan kinerja yang
diberikan emiten. Akibatnya kinerja saham dan kinerja operasi akan turun dalam jangka
panjang. Penurunan harga saham ini akan berada di bawah harga penawaran karena nilai
intrinsik perusahaan berada di bawah harga penawaran. Jika harga saham dalam jangka
panjang dijadikan proksi nilai intrinsik maka manajemen informasi akan memiliki
korelasi negatif dengan indelaharga penawaran dibandingkan harga saham dalam jangka
panjang dan abnormal' return dalam jangka panjang.
Riset empiris atas data perusahaan yang listing di BEJ dari tahun 1989 - 2000,
menguatkan dugaan munculnya initial return positif sebesar 15,297%. Perusahaan
terbukt melakukan manajernen informasi dengan menunjukkan tingkat pertumbuhan
penjualan yang secara rata-rata lebih tinggi pada periode sebelum IPO dibandingkan
pertumbuhan penjualan pada periode setelah IPO. Secara rata-rata perusahaan mengalami
penurunan kinerja saham dalam jangka panjang, terbukti dari nilai rata-rata dan median
abnormal buy and hold return negatif dalam jangka waktu 1 - 5 tahun (yang dihitung
setiap akhir tahun), sementara nilai median komulatif abnormal return negatif untuk
jangka waktu 2 - 5 tahun. Kinerja operasional yang diukur dengan tingkat pertumbuhan penjualan, net profil margin, operating profit margin, return on investment, return on equrity, operating profit to total asset, earning per share dan price to book value
mengalami penurunan pada periode setelah IPO sampai dengan tahun kelima pengamatan
dengan tingkat kinerja operasi tertinggi pada tahun IPO. kecuali untuk ROE dan
operating profit to total asset pada periode satu tahun sebelum IPO.
Variabel manajemen informasi yang diproksi dengan tingkat pertumbuhan penjualan
sebelum IPO memiliki pengaruh positif terhadap harga saham pengaruh variabel
pertumbuhan penjualan sebelum IPO terhadap harga saham dipengaruhi oleh variabel
pertumbuhan penjualan sebelum dan sesudah IPO dengan pengaruh negatif. Perusahaan
yang berganti auditor terbukti memiliki pengaruh pertumbuhan penjualan sebelum IPO
yang lebih kecil dibandingkan perusahaan yang tidak berganti auditor. Variabel
prosentase jumlah saham yang dipegang oleh pemilik lama, nilai offering dibagi dengan
total asset, ROE dan nilai buku berpengaruh positif dengan harga penawaran saham dan
harga saham saat listing, hal ini konsisten dengan hasil liset sebelumnya.
Variabel tingkat pertumbuhan penjualan sebelum dan sesudah IPO mempengaruhi intial
return (IR) dengan pengaruh positif. Pengaruh variabel ini dipengaruhi oleh pertumbuhan
penjualan sebelum IPO dengan pengaruh negatif. Pengaruh variabel ini juga lebih rendah
untuk perusahaan yang berganti auditor dibandingkan perusahaan yang tidak berganti
auditor. Variabel return indek selama proses penawaran signifikan secara statistik
mempengaruhi IR. Beberapa variabel lain yang digunakan dalam model IR. tidak
signifikan secara stalistik.
Variabel tingkat pertumbuhan penjualan sebelurn dan sesudah IPO memiliki korelasi
negatif dengan kinerja saham dalam jangka panjang yang diukur dengan menggunakan
buy and hold return dan kumulatif abnormal return dalam jangka waktu 1- 5 tahun.
Variabel IR dan indek harga penawaran dibandingkan harga dalam jangka panjang
terbukti berkorelasi negatif dengan abnormal return jangka panjang. Hasil ini konsisten
dengan hipotesis yang dikembangkan dalam kerangka pemikiran.
Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Sembel (1996) yang menghubungkan
antara IR dengan return jangka panjang, dan penelitian Tech et al. (1998), Mardiyah
(2003) serta Sulistyanto dan Wibisono (2003) yang menghubungkan manajemen
informasi dengan IR dan return jangka panjang.
Hasil riset ini membuktikan adanya praktek manajemen informasi yang dilakukan dengan
meningkatkan tingkat pertumbuhan penjualan pada periode sebelum IPO yang berakibat
penurunan kinerja saham dalam jangka panjang. Untuk itu perlu diadakan pengawasan
yang ketat atas laporan keuangan perusahaan IPO unluk menghindari praktek manajemen
informasi.

 File Digital: 1

Shelf
 D874-Dwi Martani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : D874
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 234 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D874 07-17-442616264 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20426219