Inovasi merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh perusahaan untukmempertahankan eksistensinya dalam lingkungan persaingan global, yang diwarnai olehdinamika persaingan berbasis knowledge-networked innovation (Davenport et at., 2006).Dalam konteks tersebut, perusahaan otomotif makin mengandalkan strategi inovasi untukmencapai keunggulan daya saing berkelanjutan. Namun demikian, keterbatasan sumberdaya spesifik yang diperlukan untuk inovasi, memotivasi perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak eksternal untuk mempercepat proses inovasi (Best, 2001).Studi mengenai strategi inovasi telah banyak dilakukan dari segi produk akhir(Takeishi, 2001). Namun masih sedikit studi mengenai strategi inovasi dari sudut prosespengembangan produk baru (new product development, NPD), yang ditunjang oleh sistemkemitraan yang interaktif antara perusahaan dan para pemasok (Hart, 1995; Sage, 2000).Penelitian yang dilakukan terhadap lean production system yang sudah dilakukansebelumnya telah membuktikan adanya pengaruh cross-functional team dan peranpemasok terhadap kinerja NPD, namun' belum mempertimbangkan aspek perilakuindividu yang melaksanakan proses NPD. Perilaku individu tersebut diatur melaluikerangka yang disebut budaya perusahaan (company culture). Untuk mengisi kelangkaanpenelitian yang melihat hubungan perilaku dengan NPD, maka penelitian ini mencobamelihat peran company culture terhadap interaksi individu dalam cross-functional teamyang melakukan proses NPD.Penelitian ini bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi prosespenciptaan produk baru, fokus pada perusahaan otomotif dan pemanfaatan teamproduction system (Fujimoto dan Takeishi, 2001). Berbagai faktor yang mempengaruhiproses NPD, yaitu peran kemitraan dari pemasok dalam inovasi perusahaan (Penrose,1959), peran tim pengembangan produk baru (NPD team) yang bersifat cross-functionaluntuk merealisir NPD (Takeishi, 2001); pengaruh company culture terhadap kerja samaantara pemasok dan NPD team (Dess dan Lumpkin, 2003), dan akhirnya pengaruh NPDteam terhadap kinerja proses dan produk baru untuk menciptakan keunggulan daya saing(Hoegl dan Parboteeah, 2003), menjadi vadabel dalam penelitian.Pengujian model yang dikemukakan dilakukan secara empiris terhadap 202responden dari sub-industri mobil dan komponennya serta sub-industri motor dankomponennya, yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik,dengan ditunjang oleh in depth interview antara pimpinan perusahaan otomotif sertamenguji model tersebut dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Model(SEM).Hasil pengujian menunjukkan bahwa baik pemasok maupun company culturememiliki peran yang positif dan signifikan terhadap NPD team, dimana proses yangberlangsung dalam NPD team akan mempengaruhi kinerja NPD. Hasil uji hipotesis yangmenyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh company culture terhadap NPDteam pada sub-industri mobil dan sub-industri motor, menggambarkan pentingnyacompany culture dalam mendukung proses NPD yang berdampak pada kinerja NPDteam. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya perbedaan pengaruh NPD team terhadapkinerja NPD, sekalipun terdapat perbedaan peran pemasok di antara kedua industritersebut.Dan hasil penelitian ini, diperoleh konfirmasi mengenai peran pemasok terhadapNPD team dimana pemanfaatan kapabilitas eksternal bukan hanya untuk meningkatkanefektivitas dan efisiensi, tetapi dapat menjadi sumber pembelajaran perusahaan. Secarateoritik, hasil penelitian ini mendukung pandangan Eisenhardt dan Martin yangmenyatakan "...dynamic capabilities thus are the organizational and straregic routinesby which firm achieve new resources coryigiiration as market emerge, collide, split,evolve and die.Penelitian ini bersifat cross section sehingga tidak dapat melihat pengaruhcompany culture terhadap NPD team yang bersifat path dependence dan idiosyncraticSecara lebih akurat. Perlu dilakukan penelitian yang bersifat longitudinal untuk mengukurperan company culture dalam NPD leam sebagai manifestasi dari rekonfigurasi internaldan eksternal. |