Website Inilah.com melalui sebuah karikaturnya menggambarkan bagaimana Hakim Agung berlari keluar dari Gedung Mahkamah Konstitusi yang sedang diamuk massa karikatur yang diberi jdul ;Hukum Rimba di Mahkamah Konstitusi' menggambarkan bagaimana sikap hakim MK menghadapi perilaku agresif sekelompok masyarakat. Meski berbentuk sebuah karikatur, gambar ini merupakan cerminan sikap media. Dalam tulisan kali ini, penulis menggunakan model semoitika Ronald Barthes, dengan konsep konotasi dan denotasi sebagai kunci analisisnya. Dalam paparan denotasi, karikatur ini menggambarkan sosok wanita dan pria setengah berlalri menjauhi bangunan yang akan runtuh. Sosok wanita terdeskripsikan mengucapkan kata-kata verbal bertulisan 'hukum di negeri ini sedang sakit, malah diinjak-injak'. Adapun sosok pria lainnya yang terdeskripsikan sedang mengamati dari kejauhan, sembari mengucapkan kalimat verbal 'sungguh memprihatinkan'. Ada pula sebuah bangunan bertuliskan 'Mahkamah Konstitusi' yang hampir roboh diinjak kaki raksasa, berkaki hitam dan berbulu. Bertuliskan 'Hukum Rimba'. Di depan bangunan 'Mahkamah Konstitus terlihat sebilah pedang dan timbangan berwarna kuning tergeletak di depan bangunan yang akan roboh. Sedangkan dalam konotasi Inilah.com melalui karikaturnya memunculkan sikap kritik terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai terlalu takut dengan sikap massa. Sehungga menunculkan sikap terlalu lunak dan lemah. Karikatur merupakan cermin kerusuhan saat persidangan di Mahkamah Konstitusi, akibat kepercayaan publik kepada lembaga tinggi penegak konstitusi itu mulai pudar. |