ABSTRAK Splin intrakorona sebagai terapi tambahan pada perawatan periodontal: laporan dua kasus. Berkurangnya panjang akar yang tertanam dalam jaringan periodontal dapat menyebabkan kegoyangan gigi. Melakukan splin gigi yang goyang ke gigi yang lebih stabil menggunakan prinsip stabilisasi beberapa akar gigi dapat dilakukan. Splin sementara dalam perawatan periodontal bertujuan untuk mencegah migrasi patologis, mengembalikan fungsi kunyah, menstabilkan gigi sebelum/sesudah operasi, dan mengevaluasi prognosis. Penggunaan splin intrakoronamasih kontroversial dan hanya ada sedikit literatur yang mendukung bahwa terapi ini berguna dalam mencapai jaringan periodontal yang sehat. Kami melaporkan dua kasus untuk mengevaluasi efek spin intrakorona dalam perawatan kasus periodontal. Splin intrakorona digunakan sebelum, selama dan sesudah terapi periodontal regeneratif yang menggunakan graf tulang. Penyebab kegoyangan gigi dihilangkan dan prinsip, syarat serta tatacara splin diikuti untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk perawatan periodontalnya. Kedua kasus dievaluasi secara radiograf 10 bulan setelah operasi dan memperlihatkan hasil yang baik. Splin merupakan terapi suportif sebelum selama dan sesudah operasi, namun bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan stabilitas oklusi. Reduction of the amount of tooth roots which are embedded in their periodontium could cause tooth mobility. Splinting a weaker tooth with a more stable one, and using the principle of the multiple-root stabilization is one way to overcome tooth mobility. Temporary splinting aims to prevent pathological migration, restore masticatory function, stabilize teeth before/after surgery, and evaluate the prognosis of periodontal treatment. The use of intracoronal splint is still controversial because there are only a few studies that have evaluated the effect of splinting on periodontal health. We report two cases to evaluate the effect of intracoronal splint on periodontal treatment. Two periodontal cases that use intracoronal splint before, during, and after periodontal regenerative therapy using bone graft. Causes of tooth mobility were removed and the splinting principles, terms and guidelines were mastered to get the maximum results of periodontal treatment. Both cases were evaluated radiographically 10 months after treatment. In these cases, intracoronal splint has supported the therapy before, during, or after surgery. Splinting is only for adjunctive therapy, and does not serve as the sole method in getting occlusal stability. |