Perempuan Adat dan Hak Ulayat dalam Konflik Agraria: Kajian Ekofeminisme
([Publisher not identified]
, [Date of publication not identified]
)
|
Kajian ini menarasikan perempuan adat, hak ulayat, hutan adat dan terpinggirnya status perempuan dalam konflik-konflik agraria di nusantara. Hutan tak hanya sumber daya alam, tetapi bagi masyarakat adat dipandang sebagai sebuah budaya. Sungai dan rawa tak hanya sumber pangan. Ia juga budaya warga. Sungai-sungai dan rawa itu tempat perempuan-perempuan adat mengajari anak-anak mereka menyelamatkan diri dan bertahan di air. Sejak hadirnya perkebunan monokultur, tambang, dan lain-lain, kemudian mereka kehilangan kosmologinya. Tak hanya keindahan yang hilang, juga pencemaran lingkungan yang akut berdampak pada kelahiran bayi-bayi yang kemudian cacat. |
No. Panggil : | 390 JP 20:1(2015) |
Subjek : | |
Sumber Pengatalogan : | |
ISSN : | 1410153x |
Majalah/Jurnal : | Jurnal Perempuan : untuk pencerahan dan kesetaraan 20 (1) Februari 2015. Hal.: 6-22 |
Volume : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Akses Elektronik : | |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan Universitas Indonesia, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
390 JP 20:1(2015) | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20428208 |