:: Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Manusia dan epistemologi "pinggiran" dalam wacana sufistik Abu Zaid

([Publisher not identified] , [Date of publication not identified] )

 Abstrak

Abu Zaid merasa resah pada kondisi umat yang terjebak dalam dua wacana ekstrim yang saling bertentangan. Ada yang mendukung rasionalisme dengan mengabaikan spiritualisme, juga ada yang mengusung spiritualisme seraya melupakan rasionalisme. Sebab itu, harus ada wacana yang dikemas dengan sentuhan-sentuhan nasionalisme plus spiritualisme. Ia pengagum Ibn Rusyd dan sekaligus Ibn Arabi, sehingga ia menjadi titik temu antara wacana diskursif [burhani] dan intuitif [irfani]. Sebagai pemikir filsafat yang Ibn Arabian dan juga pengkaji tasawuf yang Ibn Rusydian, ia memajukan ide-ide filsafati yang mempunyai semangat sufistik dan membela epistemologi sufistik dengan nuansa filosofis. Kerangka epistemologinya bertolak dari empirisme dan berujung pada spiritualisme. Epistemologinya sebagai kelanjutan dari epistemologi Ibn Rusyd sehingga bersifat pinggiran tetapi berevolusi ke arah garis tengah" hingga lebih populis. Kitabnya Hakazha Takallam Ibn Arabi [begitulah kata Ibn Arabi] menjadi saksi betapa ia ingin menghadirkan tasawuf sebagai sitem pengetahuan alternatif detengan dominasi sistem-sitem pengetahuan yang dogmatik-doktrinal dan rasional-positivistik. Namun, pada kenyataannya tasawuf tidak bisa berbuat banyak. Watak masyarakat modern yang rasional telah menghalangi tasawuf untuk berperan maksimal.

 Metadata

No. Panggil : JTW 1:1 (2012)
Subjek :
Sumber Pengatalogan :
ISSN : 20892780
Majalah/Jurnal : Jurnal Tasawuf 1 (1) Juli 2012. Hal. : 59-74
Volume :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan Universitas Indonesia, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
JTW 1:1 (2012) TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20428291